Senin, 08 Desember 2008

Mencoba (tidak) narsis

Sabtu kemarin, seperti yang aku ceritakan dalam postingan sebelumnya,
hunting foto ke taman sari dan kraton
Kami berangkat bertiga. Tiar, Denies dan aku.

kebetulan kami ini mahasiswa dan eks mahasiwa S3 Ekonomi UGM yang sama-sama gila (mungkin aku yang paling parah) dan suka banget jalan. Kebetulan kami bertiga pengguna Cannon, dengan strata kamera dan keahlian yang berjenjang..

Yang pertama tuh Tiar. Tiar mahasiswa S3 jurusan manajemen. Cewek cantik putih, mojang priangan yang tetep asik badannya walaupun anaknya udah 6... (wuaaaahhhh rajin banget). Di tengah-tengah sakitnya, dia sakit Lupus, tapi bandel, maunya tetep panas-panasan... dia nggak pernah punya rasa lelah untuk travelling. Sukanya hunnymoon dengan suaminya. Tahun ini aja kalo liat portfolio foto dia, udah 8 kali jalan travelling.... aduuuhhhh senengnya (makanya Tiar... kamu belum prelim-prelim, habis dolan terus sihhhh. Kamera Tiar bikin kami iri. asli iri pol... gimana tidak kamera dia gelang merah nih... L series. Dia membeli L series ini sampai-sampainya dibela-belain barter. Barter apa coba? barter gelang dengan L series itu tadi.... wadooooohhhh

Yang kedua adalah Denies. Denies ini mahasiswa jurusan akuntansi yang barusan lolos dari prelim. Ibu dua anak ini paling Wokkkeeee dalam fotografi. sudut pengambilan, komposisi cahaya, perspektifnya oke banget. dia juga paling senior di antara kami. dengan kamera EOS 450D, tapi belum punya tele (hehehhe... karena uang barusan habis untuk beli Picco 10 inch, biar nggak berat kalo kuliah), dia menjadi ajang bertanya dan paling sering komplin. Lha pie, aku dan Tiar cenderung mengandalkan intuisi dibandingkan teknis. dan ini yang sering menuai protes denis.

Yang terakhir ya akulah... aku agak lebih beruntung dibanding mereka dalam kuliah. Aku udah lulus 1 tahun lalu....jadi aku bisa hunting lebih sering karena tidak lagi harus melek malem2 dan kurang tidur untuk baca jurnal.. heheh. Kalo tiar bisa barter gelang dengan kamera... aku tidak bisa... lha apa yang mau dibarter. gelang aja paling gelang batu2 etnik yang murah meriah itu yang aku punya. kamera dan macem2nya ini hasil ngajarku. Jadi kalo pas ngajar di S2 (yang tentu saja lebih lumayan dibanding di kampung halamanku), kutumpuk jadi kamera. pas dapet tugas riset ke jakarta.... ngirit jajan dan nggak tergoda ladies bazaarnya Citos, agar bisa beli tele... hehhehe segitunya ya..

kami mencoba untuk tidak narsis. karena fotografer kan harusnya mementingkan obyek. tapi ternyata susah ya... tetep aja napsu narsisnya tinggi.

7 komentar:

aziz miring mengatakan...

itu fotonya narsis semua

JudithNatalia mengatakan...

Hihihihi...hidup narsis mbaaak!!Eh tamansari sekarang kolamnya dah ada airnya ya??Dulu waktu aku kesana kosong mlompong isa digawe bal balan karo Lexy mbak :)

Anonim mengatakan...

hehehehe...
tp yo rapopo mbak lanjtukan saja toh ngga ada yang melarang menjadi narsis koq :D

Diana Indah mengatakan...

manteb teanan nih..kyknya kalo mau bergabung ke klubnya, aku udh punya niatravelling tinggi, tp ga cocok, krn ga punya kamera canggih..hehehe

Hebad2...S3 bow..semuanya :)

Diyan mengatakan...

hai ika, salam kenal juga. makasih udah berkunjung ke blogku yang udah lama banget nggak update :P hehehehe

btw, narsis selama belum kronis gak pa-pa kok mba :D hehehe

ika rahutami mengatakan...

@diana... yuk gabung yuk.. dolan bareng2 seru kalii
@diyan... menjelang kronis nih yan

ika rahutami mengatakan...

@aziz... itulah payahnya
@judith.. sesama narsis harus saling dukung
@hari... hei lama nggak keliatan