Selasa, 30 Desember 2008

#4 - Pulau Lengkuas - takjub memandangmu

Setelah puas berenang-berening... jam 12an, kami segera menuju ke pulau berikutnya..
yuuuhuuuuu Pulau Lengkuas.
Ombak masih begitu bersahabat. Di tengah laut, beberapa perahu nelayan tampak hilir mudik, mencoba menangkap ikan. Perahu mereka kecil saja, dan digenjot dayungnya.
Pulau lengkuas ini pulau dengan pasir yang putih bersih dan mercusuar berdiri tegak. Dari kejauhan terlihat pantulan warna putih pasirnya... seakan membiaskan cahaya tersendiri.

Yahohohoooooo... mendaratlah di Pulau indah ini. Mercusuar yang tinggi segera menyambut. woo.. mercusuar ini dibangun pada 1890, ditunggu oleh pak Ngadirun asal purworejo. Giginya yang ompong dan keramahannya menyambut kami. Pulau itu sepi banget, cuman ada 10 orang lain yang berkunjung.
nah berhubung udah jam 12.30an, perut harus diisi kalo tidak mau masuk angin. Lunch box berisi nasi goreng dan kelapa muda yang dipetik pak Rusdi.. terasa enak banget siang itu. tapi asli.......kelapa mudanya muanissss pooollllll.

setelah perut kenyang, dan istirahat sejenak.. karena takut suduken (ini bahasa indonesianya apa lagi ya?). maka segeralah naik ke mercusuar. dengan jumlah 294 tangga.. ngos ngos ngos.. dan kaki ndredeg, karena capek dan singunen... beberapa foto dari atas diambil...so beautiful... indah banget.. mata mengejap kejap tidak pernah membayangkan betapa indahnya pantai kita (sayang di blog cuman bisa kecil ya... yang besar ada di flickr).

turun dari mercusuar pelan-pelan aja bu... balung tuwa... ntar malah semaput repot nggendong si endut ini.. hehehhe..
Turun dari mercusuar, sempat melihat ruang-ruangnya pak Ngadirun. sangat sederhana..dan tua... lihat makan siangnya. ikan bakar dan ketela bakar dengan tungku yang begitu sederhana.

setelah itu aku menyusur (atau menyisir sih?) sisi satunya. disisi ini batu-batu besar bergerombol membentuk kolam dewa-dewi. air di sekita batu anget banget, karena tidak terkena ombak, sehingga genangannya lebih mudah terpanggang matahari. berendam di kolam dewa-dewi membuat aku merasa seperti di spa dan secantik dewi... ceiilllllleeeee... dan sesudahnya....acik acik snorkelling...... ini enak banget, asli, terumbu karangnya masih oke banget.. beberapa bintang laut berjalan cepat.

nah sore harinya sekitar jam tiga ke arah pulang hotel, sang perahu mampir ke pulau babi dulu. pulau ini pasirnya sangat lembut dan tidak ada ombak sama sekali. di dekat pulau babi adan GUSUNG PASIR, yang hanya nampak pas air surut. Gusung pasir ini benar2 hanya pulau pasir kecil. ini keberuntungan lagi. pas itu burung-burung camar... trek jentrek di pulau.. menampilkan satu pemandangan yang indah banget...

Dolan hari ini ditutup dengan menyaksikan sunset di Tanjung tinggi. Sunset yang gagal... karena semburat merah di ufuk barat segera ilang kena angin... hiks hiks banget.. udah nunggu berjam-jam padahal..

tapi nggak papa... biru yang agak ungu di saat matahari terbenam ini juga tidak kalah indahnya...
beautiful sunset.....

#3 - Pulau Burung - masih di Belitung

yes....yes...yes... pagi cerah membuat aku semangat banget. kenapa????? karena.................... Sabtu kemarin jatahnya berperahu dari pulau ke pulau di sekitar Belitung Langit yang biru dengan awan putih yang menggantung di sana-sini membuat aku merasa dimanjakan oleh alam. Selama Desember, jarang banget cuaca secerah ini (katanya lo...) segera setelah maem pagi (aduhhh nggak asik nih maem paginya LORIN - lha iya, wong LORIN kok maem paginya cuman gini) roti tawar dengan selai nanas dikit (pilihan lain cuman nasgor dan bakmi goreng), segera mengenakan sunblock sekujur tubuh.. (padahal udah tau keling.. masih aja nekat pake sunblok..gak ngaruh bu..gak ngaruh...) Pak Gito menjemput untuk memulai pelayaran dari Tanjung Kelayang. Di Tanjung kelayang Pak Rusdi sudah siap dengan perahunya. Perahu yang kecil, lebih kecil dari yang kubayangkan, dan terbuka. Tempat yang tertutup hanya untuk mesin.

Tiba-tiba tik-tik-tik-tik....gerimis kecil-kecil datang... aduuuuhhhhhhhhhhhhhh sedihhh. Dan segera aja buru-buru seluruh perlengkapan dimasukkan ke kabin mesin... terutama si EOS..hehehe. Pak Rusdi bilang, "nggak papa mbak, selama rintik2 gini, malah nanti laut akan tenang tidak berombak dan sampai pulau bersih banget". Untung apa yang dikatakannya benar. yes... perjalanan mulai.. "I am sailing...I am sailing"..... aku berdendang.(padahal nggak pakai layar..).

Di tengah laut.. ada tonggak-tonggak kayu yang dipencoki (apa sih bahasa indonesianya dipencoki????) burung. Ombak mengalir tenang.. kadang agak besar namun lebih banyak kecil. panas matahari yang menempel badan tidak lagi menjadi sesuatu yang diperhitungkan. Semua lebur menyatu dalam gairah mencecap sepinya laut.

Nah itu dia............. Pulau burung sudah kelihatan. bentuknya seperti burung, yang berada di tengah laut. Dan... WOOOOOOOWWWWWWWWWWWWW.... pantai di depannya, ajegile.. indah banget. pantai putih, rerimbunan pepohonan dan beberapa pohon kelapa... lebih indah dari BALI sungguh ini kayak lokasi pilemnya Leonardo DI Caprio yang di PHI-PHI island atau apa itu di THAILAND.... ini Indonesiaku.... dengan keindahan alami dan tersembunyi. Pulau Burung tidak berpenghuni.

Dan kebetulan ketika aku sampai sana, serombongan anak muda (5 atau 7 orang sedang naik perahu meninggalkan pantai..) jadi bener2-bener serasa private beach. So.... berenang, mengapung-apung di laut, berenang lagi (sampai 15 meter dari pantai masih sedalam leher aja), dan naik ke atas-atas batu menjadi bagian dari cara menikmati alam (tentu saja... wira-wiri cari foto pasti dilakukan).

Indah-betul-betul indah pagi sampai siang itu...

Senin, 29 Desember 2008

#2 - Belitung Timur (masih di hari pertama)

Setelah puas main air di Tanjung Kelayang... perut kembali udah minta diisi.....
ohoiiiii... mau maem siang... apalagi kalo bukan seafood... ya iyalah masak ke laut maemnya steak??? hahahah
Maem siang ini balik lagi ke Tanjung Tinggi. Di warung Congbuu Rindu menanti...
nggak usah ditulis kelezatannya deh... dari pada pada ngiler.... hahahah... tapi saksikan sendiri foto-foto ini. udah langsung bikin lahap.... hahhaha.. yang pertama ini adalah daun simpur. Di belitung daun ini digunakan untuk membungkus berbagai macam makanan, semacam daun pisang di jawa.. rasanya jadi lebih lezat..

Apa pesanan hari ini bu???? ada ikan bakar yang lumer dimulut, ada Gangan ikan Ketarap, kepalanya warna ungu coklat biru gitu. rasanya kuning asam2 karena tomat.

kemudian ada calamari yang sangat fresh, udang goreng tepung yang crunchy, sayurnya adalah tumis kangkung dan tumis genjer.... dan tentu saja rajungan rebusss......... nyam nyam...


selesai makan siang jam satu.. kalo main air lagi udah bosan... kalo masuk kamar... halahhhhh ngapain jauh-jauh ngamar...
maka diputuskan untuk ke Belitung Timur... 2 jam dari Tanjung Tinggi.
Belitung timur ini lebih sepi daripada yang barat.
Sepanjang jalan, driver kami, Pak Gitok, bercerita kehebatan dukun di Belitung Timur... jadi kisah dukun laskar pelangi yang mengusir buaya memang benar terjadi di sana.
pertama mampir di Vihara DEWI KWAN IM, di daerah burung mandi. Vihara merah ini adalah vihara buddha tertua di Belitung. Disana kita bisa minta diramal.. Vihara ini sepi, kecuali pas musin ziarah Kubur, atau Ceng Beng. perantau-perantau belitung yang ada di Taiwan pulang untuk membersihkan kubur nenek moyang.

Tujuan berikutnya adalah Pantai Burung mandi. Pantai ini landai, pasirnya tidak seputih Tanjung Tinggi, namun pinggirnya ditumbuhin pohon pinus... suasananya sungguh beda.

Kemudian tujuan berikutnya adalah Kedai Kopi Manggar....hahahaha... asik... aku melewati rumahnya Aling... masih sama persis dengan filmnya. Kedai Kopi di Manggar buanyaaaakkkkk banget... hampir sepanjang jalan ada kedai kopi.

Kopi O.. yang pahit dan kopi susu menemani siang itu... mmmmm kopinya pekat tapi tidak terlalu pahit.
Dari Manggar, segera ke gantung... mau liat SD Muhamadiyah Gantung. dan tentu saja berpotret di padang ilalang di depan SD... uuhhhhh cantik banget padan itu... sayangnya banyak ulat bulu.. hahahhaa...

Dari Gantung udah cukup malam... perut biasa laperrrrr lagi... dan malam ini ditutup dengan makan Mie goreng dan cap cae di belakang Bank Mandiri Tanjung Tinggi.

Pulang ke hotel, dengan rasa puas yang amat sangat....(terutama my oldest son, karena pas di pantai ketemu Riri Reza, dan riri reza masih ingat ama dia ketika ikut workshop film indie), dan dalam hati aku bergumam.... mudah-mudahan besok langitnya indah... jadi dapet foto yang amazing...

#1 - Belitung Island - sepi yang indah

Setelah Natal.. aku dan gank segera terbang ke Jakarta. Semburat jingga berpadu biru sore itu.. memberikan semangat tersendiri karena besok pagi-pagi benar kami akan terbang ke Belitung.

Sampai jakarta... udah jam 7.30 malam. Perut udah nagih untuk diisi. Dan biasalah... ini kegemaran kami.. untuk mampir ke KOUFU FOOD MALL di samping terminal 2.
MMMMMMMM.... ada nasi hainan, roasted duck, danm mie Duck.... mengenyangkan untuk sangu tidur... hahaha gimana tidak ndut... belum jalan aja udah macem2 pesanannya.


Malam ini, aku menginap, di Hotel Bandara... melihat kelap-kelip biru di bandara...sambil tidur.. memberikan sensasi tersendiri...

Banguuuuunnnnnnnnnnn.....jam 4 aku segera bebenah... mandi... dan siap-siap ke BELITUNG naik Sriwijaya Airways.. Pesawat tepat waktu... jam 6.30 take off.. perjalanan tidak terlalu lama.. 50 menit.
dan ooooiiiiiii pulau Belitung segera terlihat... dari atas tampak danau-danau biru. Namun jangan salah, danau ini menyisakan kepedihan. Kerusakan bumi akibat penambangan timah yang tidak bijaksana... Ketika PT Timah berjaya.. ternyata banyak hal yang tidak dilakukan untuk mencintai lingkungan. setelah PT timah bangkrut, maka penambangan timah dilakukan oleh rakyat... dan tentu saja lebih parah karena keterbatasan pengetahuan dan teknologi.

Huuimmmmmm mendaratlah aku di Bandara H.AS.HANANDJUDIN... bandara mungil yang masih direnovasi. lalu segera meluncur ke Tanjung Pandan. Makan pagi dulu. dan tentu saja MIE BELITUNG yang khas itu... mie ya kental, dengan taoge, emping, ayam dan telur. Minuman anget Jeruk Kunci, atau Limau kunci. Rasa kecutnya sedang... enak banget.

Kemudian... mobil segera melaju ke arah Tanjung Tinggi, kira-kira 20 menit dari tanjung pandan. Langit hari ini lumayan bersahabat meski tidak dapat disebut cerah banget. masih agak mendung. tapi sangat lumayan dibanding hari-hari yang lalu. Tibalah aku di LORIN, hotel tepat di pinggir pantai. Hotelnya tidak terlalu banyak kamar.. dengan kamar mandi terbuka dan kamar tidur yang menghadap laut langsung.

Kemudian, setelah ganti kostum, bergegaslah aku ke Pantai tempat Shooting Laskar Pelangi. Cuaca yang tidak terlalu terang, menyebabkan birunya laut tidak terlihat. tapi tetep aja WOOOOOOWWWW.... indah dengan batu-batu yang besar menjulang.....
laut ini ombaknya kecil... jadi kita bisa main sampai ke tengah...

Sesudahnya segera saja meluncur ke Tanjung Kelayang.... lebih ke timur dibanding dengan Tanjung Tinggi. Beberapa perahu kecil bersandar di sana. Kenapa disebut Tanjung Kelayang??? ternyata ada batu yang bentuknya mirip burung Kelayang...
Kita bisa berjalan menyusur batu-batu satu-satu dan membiarkan kaki kita dijilat ombak.... mmmm on vacation benar...