Kamis, 30 Juli 2009

Upacara Beluluh - Kutai Kartanegara

Setelah selesai berfoto dengan raja, aku segera keluar karena upacara segera dimulai. Saya mencoba mengambil posisi yang pas, supaya bisa memotret dengan leluasa. para pengunjung tidak boleh menghalangi tempat duduk Raja yang harus lurus dengan patung lembuswana. di plafon terlihat daun beringin yang digantungkan, berbagai sesaji, dan kursi kerajaan bertingkat dari bambu,
Upacara Beluluh adalah upacara adat Keraton Kutai. Alkisah, upacara adat beluluh ini dimuali pertama kali di Tanjung Ruana Kutai lama. Kisahnya pada tahun 1300an , di permukaan sungai Mahakam muncul seorang bayi perempuan. bayi tersebut tidur diatas balai bambu kuning (buluh, makanya menjadi beluluh), beralaskan kain kuning (makanya seluruh asesoris istana berwarna kuning). Kemunculan bayi yang bernama Puteri Karang Melenu ini diusung oleh 2 Lembuswana jantan dan Betina,. Lembuswana adalah hewan bebentuk gajah, tapi ramping dan memiliki sayap. Puteri Karang Melenu ini akhirnya menjadi permaisuri Adji Batara Agung Desa Sakti dan menjadi raja Kutai Kartanegara yang pertama. Para dayang dan penjaga istana sudah siap berjejer sepanjang tangga dengan membawa beberapa senjata, dan tempat untuk sirip pinang.
Upacara ini termasuk upacara Tepug tawar. jadi Raja ditepungtawari. dan selama 7 hari festival Erau, raja tidak boleh menginjak tanah. Raja yang sekarang adalah yang ke dua puluh bernama Sultan H. Aji Mudammad Salehuddin II. Setelah keluar dari dalam Kedaton, raja (dengan memakai kacamata hitam, dan dituntun, karena sudah sangat sepuh) duduk diatas kursi bambu berselimut kain kuning.
Doa-doa dilantungkan oleh dua pemangku adat Dayak laki dan perempuan, dalam bahasa Dayak. Aura magis segera berhamburan. Kemudian raja diminta untuk mengambil air bunga, dan didalamnya ada uang logam. uang logam itu digosokkan ke mata raja agar semakin "wikan" dan bijaksana (forward looking mungkin ya...). Kemudian raja di tepung tawari. Nah air bunga ini dan beras aneka warna ini nanti akan diperebutkan masyarakat.
Upacara berlangsung singkat, dan raja segera masuk kembali. Para kerabat kedaton segera mengambil air bunga tadi. Dan surprise, seorang ibu, memercikan air ke muka saya.... pengawal raja di sebelah saya segera bilang... "wah mbak sangat beruntung, itu bagus sekali artinya". dia masih menambahkan..."mbak...segera ambil beras itu sebelum diperebutkan di bawah. Maka saya mengambil sejumput beras. Seorang bapak berlari ke saya, "Bu...boleh saya minta berasnya ibu.." saya beri dia sebagian beras dalam genggaman saya. dan tiba-tiba datang orang lain dan berkata "Mbak...ini saya beri yang berwarna hijau ya...saya lihat mbak kurang satu warna hijau.." wah terimakasih sekali.... karena katanya ketika warna itu komplit, akan semakin baik. mereka menganjurkan beras ini disimpan di dompet... hehehe.... asik saja mengikuti acara adat mereka. dan satu lagi...aku dapat pisang... yang harus dimakan saat itu...ya semua merupakan tradisi yang menarik dan unik.
setelah selesai acara, maka saya menyempatkan diri melihat makam raja-raja Kutai di belakang. Yang berrumah dan berkain adalah raja.
Di bagian belakang ada replika gua Gemplong, tempat dulu raja mengungsi pas jaman penjajahan.
Lengkap sudah kunjungan kali ini, keunikan tradisi yang sungguh indah...

Bertemu Raja Kutai Kartanegara ing Martadipura

Setelah sarapan bagi, roti dengan selai srikaya, dan telur dadar...
maka acara hari selasa dimulai dengan FGD di Bappeda Kukar.. Acara berjalan dengan asik..dan mendapat banyak hal baru. Setelah FGD, seperti biasa diteruskan kunjungan ke beberapa SKPD. Dan setelah itu........ ya dolanlah...
nah sasaran pertama adalah ke Kraton Kutai...tepatnya sudah dijadikan museum, karena Raja tidak tinggal di situ. Dari depan tampak ada Lembuswana berwarna emas, simbol kerajaan kutai. di sudut Kraton ada singa keemasan yang menjaga pintu gerbang utama.
Dan....wah kok keliatannya akan ada acara ya... oooo ternyata UPACARA BELULUH. aku bertanya pada salah satu penjaga..."boleh lihat tidak pak?" "Boleh mbak...tapi dari luar". "kalo sebentar saja...saya masuk...mumpung belum mulai???"saya masih menawar... "Silakan mbak..."
wah seneng sekali. Maka setelah melepas sepatu, aku masuk dan memotret, mulai dari singgasana raja, sampai ke para dayang cantik, yang dengan suka rela bersedia dipotret.
Setelah itu si bapak, bilang, "mari mbak saya antar masuk ke dalam....". di dalam aneka macam benda kerajaan terpampang..
Saya diijinkan masuk ke ruang tamu kerajaan, yang didominasi warna kuning emas.. dan surprise, saya boleh mengintip kamar Raja, tempat Raja biasa beristirahat. Kasur tebalnya pun berlapis warna kuning keemasan.
Dan hal yang laing menyenangkan adalah....si bapak tiba-tiba berbisik: "Mbak...mau bersalaman dengan Raja???" ini jarang sekali bisa, karena masyarakat pun kadang tidak bisa bertemu. Wah....maka dengan berdebar-debar saya menyalami beliau (kesalahannya adalaha seharusnya saya jalan jongkok beberapa meter sebelumnya, sedangkan saya hanya pas di depan Beliau saja). Raja Kutai Kartanegara ing Martadipura XX - Haji Aji Muhammad Salehuddin II, terlihat sangat sepuh namun berwibawa. Kunjungan itu ditutup dengan foto bersama beliau.
Suatu peristiwa langka yang berkesan

Rabu, 29 Juli 2009

Pulau Kumala Tenggarong - indah tapi perlu penataan

Senin pagi, rasa lelah semalam ilang... Perasaan seger karena akan datang ke tempat baru. Sarapan kali ini adalah bubur ayam, yang dimaem di puncak hotel Victoria...lumayan mengasikkan.
Setelah makan pagi, meluncurlah kami ke Tenggarong. ketika memasuki Tenggarong dari arah Samarinda... langsung aku teriak spontan... woww..... ini kota indah banget.... taman kotanya tertata rapi, landscapenya bagus banget... rumput menghampar dimana2. uihhhh indah nian.....
Pagi ini, setelah kunjungan ke Bappeda, lalu melakukan indepth interview rame... sore hari harus ditutup dengan dolan.... rugi dong kalo nggak. Kebetulan sekali di Tenggarong sedang ada festival Erau... Festival yang digelar 1 tahun sekali. Wah bejo kemayangan. Tapi hari ini jatahnya tidak liat pentas seni. Hari ini jatahnya ke pulau KUMALA. Pulau kecil di tengah sungai. Bentuknya seperti PESUT. Pulau ini dulunya milik Raja Kutai, yang kemudian dibeli pemerintah untuk dijadikan Ancolnya Tenggarong. Pulau ini terkenal dengan Sky Towernya, yang sekarang sudah rusak... tapi lumayanlah memandangnya dari kejauhan indah. Konon pulau ini terbentuk dari kapal yang karam... jadi masih ada mistis2nya gitulah....
Dulu untuk ke pulau ini ada dua cara dengan Cable Car...kereta gantung...yang cukup panjang. namun biasa karena pemeliharaan kurang maka kereta gantung ini rusak. Maka kami memutuskan untuk naik ketinting... kapal kecil. Keuntungannya, kami bisa mengelilingi pulau.
Dari jauh terlihat stadion yang sangat besar...hebat Kutai ni...punya stadion hebat.
Pas kami berkeliling ada orang-orang yang sedang latian Perahu naga. O'oo rupanya hari rabu akan ada lomba perahu naga di Mahakam. Di tengah pulau ada patung besar yang bernama LEMBUSWANA... bagus sekali. seperti gajah dan punya sayap. sayang matahari sangat terik sehingga sukar untuk memotretnya. Ketika mendekati jembatan Tenggarong, terlihat banyak kapal yang membawa batubara sedang bersandar... Woalahhhh gitu to wujud batubara... baru tau aku.....
Pulang dari pulau Kumala, aku melihat anak2 berlatih tarian untuk pentas nanti sore, dan lomba Garis...kalo di jogja sih namanya Gobak Sodor...
Perjalanan dilanjutkan... Mas awal sempat misuh2...karena ini pergi dengan perempuan gila yang nggak tau capek. hehehe...sori mas.... Kami melanjutkan ke Kutai Expo di stadion. Selain pameran tiap2 SKPD yang ada di KUKAR, dipamerkan juga beberapa produk andalan.
Salah satu yang lucu adalah krim bengkoang yang bisa memutihkan kulit. Tapi nggak tau kenape kok yang dijadikan sampel selalu pengunjung laki2. mereka ditarik dan pipinya dikasih krim ini....hehehhee ini salah satu contoh aneh muka mereka....
Hari ini tutup dengan keprihatinan. Dalam perjalanan ke Samarinda, terlihat tambang batubara yang menganga..... pertanyaannya??? apakah kita akan menyisakan kerusakan bagi anak cucu kita???

Senin, 27 Juli 2009

Samarinda Kota Tepian

Minggu pagi jam 7..Mandala melintas kota jogja menuju Balikpapan.... wahhh ini menarik, karena ini kunjungan pertamaku ke Kalimantan timur. Sayang cuaca tidak begitu bersahabat pagi itu... Kabut dan hujan gerimis menyambut di Bandara Internasional Sepinggan.. setelah dapat inova, maka kami berempat tiba-tiba merasa sangat lapar.
Maka, karena kami dapat hotelnya di Samarinda, maklum Tenggarong kota tujuan utama sedang ada pesta rakyat sehingga semua hotel penuh, kami memutuskan untuk makan di daerah ring road saja... pilihan sang sopir adalah Soto lamongan yang terkenal banget di Balikpapan... hehehe... soto lamongan rasa Balikpapan kali...
dan ajubilehhhh porsinya mak....sek hohah... sayuran fresh dan kuah panas bikin hot hari ini...
Okee... lanjut.... jalan mulai berkelak kelok ketika memasuki BUKIT SUHARTO...sekitar 15 km panjangnya.. pepohonan besar...cuaca mendung membuat kami lier-lier di jalan...
Dan setelah masuk ujung Samarinda... wow.... ada ISLAMIC CENTER yang sangat indah... konon masjid ini terbesar se Asia Tenggara...bagus banget bangunannya.
Dan akhirnya sampailah kami di hote Grand Victoria... hotel yang cukup indah... mmmm jadi terasa capeknya...
Tapi ya tetep aja nggak tahan lama2. Setelah rebahan bentar..langsung aku dan Luluk segera jalan ke Pasar Citra Niaga buat beli oleh2...hehe baru datang udah beli...soalnya takut nggak sempet lagi..
Kami ke sana naik Angkot... 3000 bu... murah...soalnya kalo sewa taxi 60.000..mmm rugi dong.
Pasar ini ditepi Mahakam, ada MASJID BESAR DARUSALLAM, dan dermaga yang asik buat potret...
wow di ujung sana ada penjual nanas yang buuueessarr dan seger... maka membelilah kami dua potong nanas... asal jangan lihat tempat nyucinya ya... jadi nggak bisa maem nanti...
mmmm saatnya hunting batik nih.... lihat saja.. batik samarinda indah-indah warnanya...
Lelah dan lapar menerpa... setelah ngampiri Mas Awal, dan muhibin... maka Hari Crab di depan hotel tepian menjadi sasaran... Kepiting, cumi, ikan telukur goreng, ikan baronang bakar jadi menu makan malam kami... sambalnya...euuuuiiiii...tomat pake terong....lezattttt....
hari pertama yang menyenangkan....

Rabu, 08 Juli 2009

Cerita Museum

Hari kedua di Jakarta, matahari terbit dengan sangat jingga... cantik sekali. Seakan memberikan banyak harapan bagi hari ini.
Yuuuuhuuuuuu...jatah hari ini adalah kunjungan museum. Setelah sarapan pagi di pinggir pantai. maka tepat jam 8.30, melajulah kami ke Museum Sejarah Jakarta, atau yang lebih dikenal dengan Museum Fatahillah. Ternyata belum buka nih...jadi sempet mider-mider dikit liat sepeda onthel berjajar.. ahhh andai punya waktu lama, pasti asik menyusur kota tua ini..
Museum ini juga dikenal dengan museum batavia. Gedung ini dulunya Balai Kota yang dibangun pada tahun 1700an. Bagian bawah Gedung ini dulunya adalah penjara....ihhhh seraammmm. Di tengah bangunan yang begitu menakjubkan ini ada Patung Hermes...ganteng juga nih patung.
setelah puas keliling-keliling...maka saatnya ke museum Gajah alias museum Nasional.
Museum ini gueddeeee banget....kayak yang di night at a museum...Wah kenapa selama ini tidak terpikirkan untuk ke sana ya???
Benda2 yang ada di situ emang top bgt. dari seluruh pelosok negeri ada. Dan di new wing...bangunan baru yang lebih modern, kita bisa melihat dari jaman purba hingga teknologi yang paling mutakhir. Dan kebetulan ada pameran treasure of Sumatra.. ini juga sangat indah. Karena ternyata Sumatra meyimpan cerita yang begitu banyak dan indah.
Setelah seharian ngider... malamnya aku habiskan di pinggir hotel..memandang danau Ancol. Pikiranku berputar....kenapa kita lebih suka ke Mall dibanding ke Museum? padahal dia menyimpan begitu banyak hal yang menakjubkan...