Selasa, 28 Oktober 2008

Baturaden... antara mendoan, sateambal dan soto sokaraja

Sabtu kemarin, aku dan gank besar dolan ke Baturaden. Jalur yang dipilih kali ini jalur selatan, lewat jalan Daendeles. Wah jalurnya cukup mulus, meski sempit, tapi karena tidak ada traffic light maka perjalanan bisa dilalui dengan wus...wus... wus

nah yang namanya rombongan biasalah begitu lihat maeman pasti ingin mampir.
tempat pertama yang dimampirin adalah Desa Ambal. Ambal terkenal dengan satenya. Sate ambal tuh, di maem pake kupat, satenya sate ayam, potongan cukup gede, dan rasanya manis. Nah yang istimewa adalah sambalnya. sambalnya kacang plus tempe. aroma tempenya kuat, rasanya pedas... mmmm yummy baby...

perjalanan dilanjutkan lagi... ketemulah desa Tambak. Desa ini spesialisasinya bebek. ada bebek bakar, ada sate bebek, ada bebek goreng dan tentu saja ada rica-rica bebek...

sampai di baturaden udah senja.. masih sempet nangkep langit jingga dari jendela kamarku. Kami menginap di Hotel Rosenda. Ini hotel udah cukup lama ada. dan baturaden tidak memiliki banyak perkembangan hotel. makan malam ditemani mendoan yang semangit... cukup membuat tidur malam itu nyenyak

aku sengaja bangun pagi-pagi untuk berburu pic. dari kamar hotel di lantai 2, terlihat gunung berkabut, dan hutan tropis yang indah. di sudut ada air terjun kecil. gemuruh sungai di lembah hotel sangat nyaman. sayang taman hotel itu tidak begitu terawat.


hari ini jatahnya ke Kaliori. Gua Maria untuk ziarah. Sepulang ziarah, maka maem jadi hal yang pasti tidak boleh lewat. Apalagi kalo bukan Soto Sokaraja. Kami memilih Soto Kecik, yang warungnya berwarna ijo. sebagai pembuka aku makan tape ketan ijo, yang dibungkus daun... sedap rasanya. Soto ini gurih banget. dengan daging sapi, kupat, daun bawang yang berlimpah dan tauge. nah sambelnya adalah sambel pecel dari kacang. jadi soto ini tidak lagi bening. mmmmm enake polll.

mmm.. perjalanan singkat yang mengenyangkan mata dan perut tentu saja

Asisten simbokku

simbokku punya beberapa asisten yang udah lama nderek... dan mereka masih tetep aja lucu.
ini dialognya

Mbak Sar: ndoro putri... sup-e sampun dipun paringin marsinah??? (bu... supnya udah dikasih marsinah?)
Ibuku : Marsinah opo to mbak??
Mbak Sar: meniko lo tepung ingkang marai kentel.. (itu lo tepung yang bikin kental...)
Ibuku : *&^%^*(....mumet banget)... o maizena to....

***************
yang ini kisah sopir ibuku yang bernama fajar. minggu kemarin dia kami ajak ke Baturaden. dan oleh Bapak, dia diperkenankan bawa istri dan anaknya, dan nanti akan dicarikan satu kamar hotel
Fajar : Pak, kalo begitu dalem harus bawa surat nikah ya besok?
bapakku: lha untuk apa?
Fajar : Lha nanti kalo saya digropyok kayak di Buser itu gimana??
Bapakku : Oalllahhh... ya udah bawa aja... nek mantebmu ngono...
Aku : Lha Jar.... kalo orang-orang tidak percaya dengan surat nikahmu pie???
Fajar : Ya nggak mungkin wong ada saksinya....
Aku : Lha.... saksi nikahmu yo arep mbok jak ke Baturaden to???
Fajar : sambil memegang kepala... tidak mbak... tapi disini kan tertulis nama saksi nikah saya...

hehehehe...
cen semua agi mumet

Jumat, 24 Oktober 2008

Pagoda Avalokitesvara dan Candi Boko

Avalokitesvara, sebuah Pagoda yang sangat besar di utara Semarang tepatnya di Watugong telah lama menarik minatku untuk datang. Tadi siang, sekitar jam 1 setelah selesai dengan segala macam urusan, meluncurlah aku dari Kampus untuk pulang ke Jogja. Kebetulan langit cerah. Maka ketika melewati Watugong, kumat isengku untuk mampir…

Dan woooowww… pagoda ini besar banget. Dengan pohon Boddhi yang sudah sangat tua di depan, dengan pagoda yang tinggi menjulang, Sang Buddha tampak bersemayam dengan tenang dan bijak di dalam.

Tembok pagoda yang tinggi memberikan suasan megah. Banyak patung perunggu di sini. Namun sayang tidak diberi nama sehingga aku tidak bisa bercerita banyak. Ini beberapa foto yang sempat aku ambil.


Setelah selesai dari Pagoda, meluncurlah aku pulang. Pas di Bawen, aku tiba2 bosan lewat jalur biasa, maka berbeloklah aku ke arah Solo. Lewat Salatiga yang tenang. Menyusur kebun tebu dan sawah sepanjang Boyolali. Aku sengaja jalan santai, karena selama perjalananku aku teringat, sudah ada dua orang yang bilang padaku minggu ini. Katanya, “ Ka, aku dipesenin ama pak Budi (Pak Budi Purnomo adalah dosenku sejak S1)”. Apa? Kataku. Pak Budi bilang, “ Mbok tulung, Ika dikasih tahu. Kalau semarang-jogja, mbok aja nyupir dewe. Eman-eman kalo terjadi apa-apa”. Pak Budi meling semacam itu ke tanteku dan temenku. Kupikir mungkin ini suatu yang serius.. mungkin beliau kawatir aku capek dan terjadi apa-apa dijalan. Tapi aku belum mungkin cari sopir nih... adn kalo naik bis malah lebih tidak nyaman. Hehehe. Maka sore itu aku jalan santai.


Setelah masuk Klaten... aku melihat matahari bagus banget, merah tomat di barat sana. Mmmmm.... kumat lagi. Wahhh kalo bisa ambil Sunset dari Candi Boko pasti dahsyat nih.. maka dengan dada berdegup karena ngejar matahari, kupacu mobilku cepat2, dan mengikuti jalan berliku menaik mencapai puncak Boko...

Boko sore itu sepi banget.. cuman ada 2 turis.. dan aku yang terakhir. Langit mulai redup, dan ternyata aku kehilangan sang matahari. Namun suasana hening, birunya langit yang sedikit muram, dan kerlip lampu di dataran yang rendah... seolah menyatu dengan rasa hatiku.


Kamis, 23 Oktober 2008

Hadiah


Hadiah….suatu kata yang indah yang selalu membuat kita gembira.

Hadiah pun bisa bermacam-macam dari yang sangat sederhana, sampai ke yang sangat mahal. Dan ukuran kemahalan pun juga bermacam-macam. Bisa mahal karena harga, namun bisa juga mahal karena upaya yang dilakukan sangat sulit…


Hadiah pun bisa menjadi sesuatu yang sangat simpel atau pun sangat rumit.... (dari sisi manapun dipandang). Misalnya adiku sing lagi di Groningen.. dia cuman pesen ama bojonya.. Mas kalo aku pulang, reading corner dan cat rumah udah baru ya... Gubrakkkk lha kan bojone mumet pollll.....


Yang simpel tapi mahal.... Hmmmmm Aku jadi teringat, pada jaman 80an, temen2ku yang punya pacar pendaki gunung, selalu menanti kekasih datang dengan membawa bunga edelweis.... uihhhhh ini bergengsi sangat tinggi. Hadiah ini menjadi hadiah yang ’mahal’ karena perjuangannya mendaki gunung, dan memetik edelweis bagi pujaan hatinya... hehehhe... padahal mungkin aja si cewek diapusi dengan beli edelweis di kaki gunung... ckckckck...


Anakku Eki, punya cara lain untuk memberikan hadiah. Eki merupakan anak yang sangat perhatian dan selalu berusaha memanjakan orang lain (wah agak gawat kalo dia besok mulai pacaran). Kadang ketika aku pulang kuliah... dia sambil bergelanyut bilang..”Bu... ada carabikang kesukaan ibu di lemari lo...” ya, sederhana dan murah, cuman 3000 rupiah paling. Tapi ternyata dia menyempatkan diri pulang sekolah dengan jalan kaki ke tukang kue carabikang kesukaanku itu. Atau lain kali, ketika ulang tahun perkawinan kaki nini, dia menyuruh eyangnya itu pergi. Dan ternyata dia bikin pie stroberi... bentuknya tidak rapi sih... tapi itu merupakan surprise buat kanin, yang sangat menggembirakan. Sederhana, tapi penuh cinta.

Hadiah juga sering datang tidak dinyana. Maksudnya, kita mungkin tidak berminat ngasih hadiah, tapi mungkin bagi orang lain ini adalah sebuah hadiah..


Seperti kemarin ketika Tedjo, anakku yang sulung pulang telat, karena ngurus film dia yang error padahal harus diputar di misa sore hari. Jam 4 sore dia pulang dengan tergopoh-gopog. Aku tidak lagi banyak tanya, cuman ”wis maem Ga?”. ”Belum Bu, Ibu masak apa?”. ”Lha mau apa, ibu gorengin endog aja ya..”. Kemudian dia mandi, karena jam 4.30 harus kumpul lagi. Sampai meja makan... dia teriak senang... ”Bu.... makasih banget ya... udah ada telur goreng yang baunya lezat banget, dan ibu bikinin milo dingin. Makasih banget ya bu... tenan makasih ya...” halah sesuatu yang sederhana, tapi bagi Tedjo, ini hadiah dariku karena dia kerja keras.. dan bagiku kata2nya adalah hadiah yang sangat indah...


Yang ini adalah cerita seorang teman. Seorang temang yang menurutku tidak rasional. Kenapa? Lha iyalahhhh... orang dia masih menjadi tempat curhat ter’oke’ bagi mantan pacarnya. Si mantan ini meninggalkan dia dengan cara yang menurutku tidak polite. Dia menggenggam cewek lain, ketika masih berjalan bersama. Dan karena cinta si cewek akhirnya membebaskan kekasihnya pergi. Karena katanya cinta itu membebaskan. Akhir-akhir ini si mantan sering cerita, terutama tentang hubungannya dengan cewek yang lain lagi. Dan dia masih bisa menjadi pendengar dan pemaham yang baik. Aku tanya, kok kamu bisa?? Ya aku hanya ingin memberi yang terbaik saja bagi orang lain.... meski aku sendiri mungkin luka dan sedih...

Bagiku kasus ini juga merupakan hadiah.... hadiah bagi si mantan...hadiah yang diberikan dengan suatu kesungguhan.


Tiba-tiba aku teringat akan omongan Mario Teguh dalam The Golden Way....

Aku ingin menghadiahkan diriku bagi kebahagianmu.....


Apa pun hadiahnya... ketika kita memberikan dengan hati yang terbuka, maka tentu akan menjadi sesuatu yang terindah buat orang lain.

Jumat, 17 Oktober 2008

Baumu


Baumu kembali merebak di kabut pagi
ceritamu menderu-deru, tidak putus-putus, walau nafasmu terengah-terengah menahan jiwa yang menggelegak...
mungkin engkau juga tidak pernah tahu, dan tidak mau mengerti
derumu mengiris-iris aku...

baumu kembali merebak di kabut pagi..
bibirmu basah, menahan liur yang tidak sempat kau telan, karena ceritamu yang tidak berkesudahan
cerita tentang nafsumu, cerita tentang hasratmu, cerita tentang keinginanmu
mungkin engkau juga tidak mengerti, aku terseret dalam alur ceritamu
karena aku kadang tidak bisa hanya berdiri di pinggiran

baumu kembali merebak di kabut pagi..
mengapa engkau memilihku untuk mendengarmu?
mengapa engkau membiarkan aku terendam dalam pusaran
yang membuat aku robek beremah???
mengapa engkau tidak mau berusaha mengerti...

Senin, 13 Oktober 2008

Dinner at Silla

Sabtu kemarin... anakku yang kecil utlah. si Eki... mahluk paling aneh yang pernah aku punya hehhehe
sebenarnya di termasuk anak gifted, kalo tidak bisa dimasukkan dalam kriteria agak indigo.
dari kecil dia suka liat aneh2 gitu. bahkan pernah dalam satu episode, semua sejarah masa lalu tuh nampak, bagai film, yang berjalan. misalnya pas nonton pameran benda2 pusaka, dia tiba2 kaget dan minta pulang, karena liat sesuatu yang kayak film. jadi dia lihat siapa yang bikin keris pusaka itu, pernah digunakan untuk mbunuh siapa aja.... seremmm juga...
sekarang dia udah lebih bisa mengendalikannya.
nah perkembangan berikutnya, dia sempet dapat gold medal di olimpiade sain nasional IPA tingkat SD, dan silver medal di tingkat internasional...
nah sekarang masuklah dia di fase yang bikin pusing... ngueyeeelllllnya pooollll, nggak pernah mau blajar sama sekali (tapi aku nggak bisa komplain, karena nilainya masih ok)

terus akhirnya dia memilih Silla.. sebagai tempat hadiah ultahnya dia
Silla ada di daerah ring road utama Jogja. Tempatnya nyaman, menyediakan makanan Jepang, Korea dan China...
Nah, kalau di sini, anak2ku tidak pernah cukup hanya pesen satu jenis maeman... ihhh rakus banget (aku.... *pura-pura tidak cerita biar tidak dikira blagogger....*)

Silla galbi.. itu makanan pertama yang dipesan . Silla galbi adalah iga sapi panggang dengan saus Galbi. setelah kita panggang, dipotong kecil, kemudian dibungkus pake slada, dikasih ketimun, gitu... mmm yummy


terus pasukan kedua memesan Bulgogi...irisan daging tipis dengan aneka sayuran termasuk bawang bombay dan dimasak dengan saus bulgogi juga...

nah yang jelas tidak boleh ketinggalan adalah Mix Sushi...aku paling suka salmon dan unagi.. Di Silla lumayan lengkap. ada telur ikan terbangnya, dan telur kukus, ada udang segar, maguro..., dan freshnya bagus. Kayaknya sih Silla paling bagus masakan Jepangnya di Jogja

Lalu ada Samgyetang. Samgyetang ini adalah rebusan ayam kampung muda, kemudian ditaruh di dalam Claypot gitu, sehingg tetep anget, pake rempah2 macem-macem termasuk ginseng, Yang unik di dalamnya ada ketannya.. berkuah... anget dibadan

mmm. ini yang nggak pernah lupa. onigiri Unagi. Belut dibungkus nasi dan nori.. ternyata onigiri nggak cukup. maka tambah Bento. hehhehe... rakus-rakus. isinya adalah chicken katsu, ika tempura, yasui tepan, kroket dan sup miso... kedua masakan ini enak. rasa Jepangnya juga kuat. jadi bukan jepang jawa.

berhubung penggemar Mie... maka ada pesanan Tempura Soba. Soba yang dimaem bareng tempura... wah... seru dan enak. tempuranya crispy namun lembut.

mmm....pesta ini tidak lengkap banget. karena Kaki dan Nini nggak bisa ikut.. tapi ya nggak papa. Selamat ulang tahun ya Ki... i love u so much...

Sabtu, 04 Oktober 2008

late lunch - Ulen Sentalu

Setelah berkali-kali bandel, karena masih ada kerjaan dan pingin dolan..
akhirnya Jumat pagi kemarin aku harus menyerah pada telapak kakiku yang sakit
sakitnya sih kecil aja.. tapi takut kalo harus diambil... hihihiiiii nggak elit banget.. mata ikan sodara-sodara.
Maka jumat pagi ke panti rapih dengan harapan di salep aja sembuh..
eh si dokter bilang, mbak ini nggak cuman mata ikan, tapi bervirus, jadi sebaiknya diambil aja...
gubrakkk... karena udah telat periksa, maka prosesnya jadi lama, dan muncul bekas "kawah" yang cukup besar dan sakit...

dan mulai jumat siang, mulai pincanglah aku, karena nggak bisa menapak.
Ibuku tampaknya kasian juga melihatku jadi nggak seheroik biasanya.. maka sabtu siang, ditraktirlah aku ke Ulen Sentalu.

Ternyata penuh banget.. jadi nunggunya lama..
suasana sih masih asik.. tapi jadi nggak asik, karena banyak smoker...
aduh.. hawanya jadi beda banget... kenapa sih mereka enggak pernah bisa mengendalikan diri untuk tidak merokok...
(jadi iri dengan India, yang mulai melarang merokok di tempat umum. jadi iri dengan Amerika, sebagian Eropa dan Jepang, karena perokok adalah warga kelas dua.. lha bagaimana tidak.. susah banget cari tempat merokok...)

tapi ya sudahlah topik kali ini kan late lunch di Ulen..
jadi inilah maeman pesanan kami...
mudah2an cukup bikin ngiler... hehehe

dua menu pembuka. emmmm ini chef salad.. perpaduan antara chicken smoked, lettuce yang crunchy, avocado dengan thousand island sauce... segar.. Yang kedua adalah Soup Minestrone.. merahnya segar dengan irisan paprika hijau dan merah, aroma tomatnya tidak terlalu tajam, sehingga tidak terlalu asam...

Dan main coursenya tentu. yang pertama Lamb chop. dimaem dengan potatoes skinned, dan brokoli, wortel dan lobak. Dagingnya juicy banget, dan medium. jadi empuk. mmmm adalagi nih.. chicken cordon blue, pesanan emakku. cheeseenya leleh, dengan kentang goreng. (dua pesanan ini lucu dan bikin heboh.. karena ternyata waiternya salah menyajikan ke mejaku. emang sih kami pesan 2 makanan itu, tapi ternyata rombongan bapak2 harley davidson, juga memesan hal yang sama terlebih dulu... sehingga mereka marah2 kok makanannya belum datang. Ya... kami cuman mesam-mesem.. takut ikut dimarahi)

dan ini adalah polo fungi fuccili, pesanan Eki... (dia sempat nangis, karena makanan diantarnya lama, sehingga sebel karena laper... eh sedihnya pas nangis dia mimisan, karena hari jumatnya dia ke THT dan treatment sinusnya... poor...). Fucilli ini campuran kacang polong, chiken dan mushroom.. enak banget.. Berikutnya adalah beef bourgounon.. kalo nggak salah.. isinya mash potato dengan terik daging.. hehehe terik daging londo tapi. Yang lainnya adalah Black pepper snapper.. kakap putihnya empuk, black peppernya tidak terlalu kuat..

penutupnya adalah pisang karamel... yummmyyy...
dan kayaknya aku nggak terasa sakit...
baru wadoh2 lagi, ketika mulai jinjit-jinjit turun tangga... dasar-dasar....

Jumat, 03 Oktober 2008

Dieng - masa lalu dalam harmoni alam

Liburan lebaran kemarin, aku menyempatkan untuk menjelajah Dieng..
Berangkat dari rumah Semarang cukup pagi dan kami sengaja tidak lewat jalan besar, namun menyusur desa-desa menuju temanggung, lalu ke wonosobo.

Ketika melewati Gunung Pati, suasana ramai pasar menjelang lebaran mulai terasa.
pasar tumpah di sepanjang jalan. Selongsong ketupat selalu ada, ayam yang masih petok-petok tersebar di sepanjang jalan. Dan tampaknya ada tradisi yang kental di mereka. Bunga.... ya dimana-mana ada penjual bunga, hmmm tidak kalah dengan penduduk kota

Memasuki Wonosobo sudah jam 12an siang. Hotel tempat menginap adalah Hotel Gallery Kresna, hotel heritage, yang masih adem, dan kental belandanya. Hotel ini letaknya dekata dengan alun-alun. Karena perut udah lapar, maka segera saja cari maem siang. Tentu saja yang khas Wonosobo. mmmmm ada Mie Ongklok.. yang kental dan agak pedas, ada nasi dendeng.. ini lekkerrrr abis.., dan tentu saja sate jamur.

Setelah perut kenyang... segeralah bergegas ke arah Dieng. Takutnya semakin sore kabut semakin tebal. Tempat pertama yang dikunjungi adalah Telaga Menjer... ini masih jauh di bawah Dieng.

Telaganya indah, adem... pohonnya asik. Namun.. woalaaaahhhh baunya nggak nahan. Rupanya di Menjer digunakan untuk tambak ikan... ya... jadi baulah pasti. Maka memutarlah kami, ke arah sisi satunya. nah ini lebih enak, tidak terlalu bau.. hanya sriwing-sriwing.
Di seberang telaga, penduduk kampung sedang mbeleh sapi... suatu bentuk kegotongroyongan menjelang lebaran.

Perjalanan pun berlanjut ke Telaga Merdada, telaga kecil, yang sepi dan tidak terlalu apik. Bunga dandelion yang cantik, dan bunga liar di sepanjang jalan sungguh menenangkan mata.

Dari Merdada.. karena ada pesan sponsor dari Buapakku, maka meluncurlah kami ke arah perkebunan teh Jati lawang. Bapak bilang, tengokin pabrik teh itu dong, dulu bapak yang mbangun di tahun 80an. nggak jauh kok, gitu katanya. hanya 10 km dari dieng. tapi Jebulnya.... baru 25 km baru ketemu. oalahh pak, pak.. dan pabrik ini udah rapuh banget. Bapakku mesthi nggrantes kalo melihat bangunannya tidak terawat dengan baik.

dari Jatilawang, karena udah sore banget, maka tinggal kawah Candradimuka yang bisa terkunjungi. Kawah ini merupakan sumber panas yang cukup besar, dengan kandung CO2 yang tidak terlalu tinggi. bentuknya adalah semburan air panas dari bumi. untuk mencapainya, jalannya jelek pol.. jadi pada satu titik, kamu putuskan untuk berhenti, dan mulai berjalan. Lumayan, buat mbakar lemak... hehee... dan akhirnya berjumpalah dengan kawah tempat nggodog si gatut kaca.... Malam harinya kami habiskan di kamar.. dengan kempol yang pegal-pegal..

hari ke-2...
setelah sarapan (bangun agak kesiangan), lanjut lagi ke dieng...
dengan tiket perorang 16ribu rupiah, kita bisa masuk ke seluruh objek wisata dieng.
pertama yang dimasukin adalah Telaga Warna...
dalam lebatnya hutan... telaga yang biru ini menjadi menonjol
sayang musim panas... jadi air surut cukup banyak..
di kawasan itu pula, ada telaga Pengilon, yang airnya bening seperti kaca

Gua-gua di sekitar hutan banyak digunakan untuk bertapa. Ada gua Semar, yang konon pak Harto (ini mantan presiden, bukan harto yang jual bakso.. hehehe) pernah bertapa di sana. Ada Gua jaran, dan gua Sumur.

Dari daerah hutan, kita bisa jalan ke Dieng Plateu Theater.. disana diputar film tentang Dieng sekitar 23 menitan. mmmm lumayan juga

Tempat berikutnya adalah Kawah Sikidang. Kawah yang menghasilkan gas panas bumi terbesar di Dieng... tempatnya bau belerang..dan tentu saja tandus..
karena lelah kami menyempatkan diri maem siang bakso jamur (jamurnya udah diulet jadi satu dalam bakso), dan beli paprika mini..(heheh apa hubungane dengan lelah...)

Lokasi terakhir adalah kawasan candi Arjuna... Jalan menuju candi dihiasi bunga putih.. aku nggak tahu namanya. Cantik seperti lampion

Kawasan candi arjuna, candi hindu yang cukup besar.. tertata rapi..
indah di pandang, dan bagus untuk obyek foto...
Mmmmmm... satu yang tetep membuatku berpikir..dan bangga...
Indahnya Indonesia...........