Sabtu, 13 September 2008

Sukuh - Erotic Temple

Candi Sukuh terletak dibawah Candi Cetho, yang menjadi tempat pelarianku Sabtu kemarin.
Meski di Candi Cetho terdapat beberapa patung Yoni..., di Sukuh patung lingga dan dan Yoni lebih betebaran dan memancarkan erotismenya.

Candi ini terletak di tempat yang tinggi, namun tidak terlalu banyak kabut kayak di candi Cetho.

pintu gerbang utama dimulai dengan candi dari batu kali yang cukup besar, tapi kita tidak bisa masuk lewat situ, karena di gembok pintunya. mungkin untuk menjaga supaya tidak cepat ambruk, dan mungkin pula untuk melindungi agar Lingga Yoni yang ada di pintu masuk tidak terinjak-injak. Btw... tahukan lingga yoni itu apa? Lingga adalah vagina, dan Yoni adalah Phallus alias penis.

Candi Sukuh dibangun pada tahun 1400an, tapi arca lebih primitif dibandingkan dengan candi yang lain.


di taman masuk terlihat arca cerita tentang Sudhamala, yaitu Btari Durga yang minta diruwat.

perhatikan pula ada gajah dan babi rusa. anehnya babi rusa diberi klonthongan kayak sapi.

Sama seperti di Cetho, beberapa batu pijak berupa kura-kura.

dan di candi Sukuh ini, tampaknya kesuburan menjadi hal yang dipuja. Lihat ukiran rahim ini... tetap indah meski agak vulgar. dan selain gambar rahim dan vagina. Yang paling menonjol adalah arca Phallus. uiiiihhhhh kena UU pornografi nih. untung jaman dulu karya tetap sebuah karya dan tidak dikaitkan dengan macem2 kayak sekarang.


Tapi coba perhatikan Phallus di sini. Seolah2 scrotumnya 4 kan? aneh banget. di bawah ada, dan di atas juga ada. kayaknya sih, nggak tahu nih, ini pendapat pribadi lho. mungkin ini semacam asesoris ya? kayak ditindik gitu... dan dipakaiin anting... wah dildo aja kalah. wakaakakakkkk....
mungkin jaman itu, mereka adalah sisa kerajaan Majapahit. sehingga kesuburan dan keturunan menjadi hal yang penting.

Bangunan utamanya sendiri persis seperti Candi Maya di Meksiko. Dan sampai sekarang candi ini masih digunakan untuk upacara agama Hindu...



Betapa kaya Indonesia

memeluk biru


aaaarrrrgghhhh... aku tidak pernah menyangka, sisa carut minggu ini dan "ucapracunmu" pada hari Jumat memberiku parut yang perih. Kecil sebenarnya. Namun ketika merasa diri tidak berarti, ketika upaya dihaki orang lain, ketika arogansi mengalahkan kebersahajaan... ternyata tetap perih.

pagi tadi, sabtu masih basah embun. aku mencoba melarikannya ke Candi Cetho. siapa tahu, kabut yang menutupnya, membuatku lebih tenang dan jernih. Siapa tahu basah rumput, membuatku mau melangkah kembali. Dan ini suasana yang meneduhkanku... membuat aku kembali melangkah. Mengejar matahari yang selama ini aku cari.











Aku hanya ingin memeluk biru
mengunyah basah rumput
dan mengulum kabut tipis

dalam bening kurasa semburat nafas
yang menyaput seluruh parut
seolah menggantinya dengan pemahaman
mungkin kamu tidak tahu yang kamu perbuat

aku tetap ingin berlari
namun tidak lagi semata mengejar matahari
lebih membiarkan diri menyentuh biru langit
agar tidak menjadi perih karena inginmu
agar aku bisa tetap menjadi aku

Kamis, 11 September 2008

yang lucu dari perjalanan

setiap perjalanan selalu ada aja hal-hal yang lucu. perjalananki dua bulan terakhir ke Kamboja dan Jepang juga menyisakan kelucuan. ini petikannya (buah kaleee dipetik...)

#1.
ketika mendarat di KL untuk transit menjelang ke Kamboja.
Temenku : Ka... airport KL itu udah ganti nama to?
Ika : ganti nama pie?
Temenku : lha iya, perhatiin tuh tulisannya... Bandara Antar Bangsa? Kan dulu namanya bukan Bandara Antar Bangsa kan?
Ika : ooooo &^%$*() *mumet le njelaske mode on...*

#2
sepanjang perjalanan di Kamboja, setiap jalan banyak sekali eblek tulisan dari papan yang bertuliskan Cambodian People Party. hampir setiap 300 meter ada.
Temenku : Ka... orang kamboja tuh seneng banget pesta ya ternyata.. padahal mereka miskin
Ika : mosok to..??? aku dari tadi belum melihat keramaian pesta kok?
Temenku : Lha kamu nggak perhatian sih.. tadi tuh banyak sekali papan pemberitahuannya je
Ika : Oya.....
lalu melajulah tuk tuk kami, melewati beberapa eblek tadi
Ika : Eblek itukah yang kamu maksud dengan pesta???
Temenku : Lha iya to... wong jelas Cambodian people party..
Ika : oalaaaahhh gusti..gusti nyuwun kawelasan.. Kuwi jeneng partai bukan party pesta...
Temenku : mosok sih????

#3
dalam perjalanan dengan taksi di Jakarta
Sopir : "Mbak lagi di Jakarta ya.???"
Ika : "iya pak... barusan datang dari Jogja"
Sopir : " lho kemarin sedang ada syuting di Jogja to?"
Ika : "Syuting pak?? wah enggak kok... saya emang sedang ada kerjaan di Jakarata"
Sopir : "Alaaahhh mbak ini pura-pura, ngaku aja deh mbak, saya tahu siapa mbak kok"
Ika : "bener kok pak, emang saya siapa pak?"
Sopir : " mbak kan Lasmini..."
Ika : " Lasmini siapa pak?"
Sopir : "Ya Lasmini saur sepuh to mbak....."
*tuing-tuing.....untung.... tidak disangka mak lampir...*

#4
pas aku nunggu di bandara Narita menjelang pulang ke jogja. Sebelahku ada dua cowok dengan kulit gelap kayak aku. kayaknya sih TKI.
Temenku : Ka, coba kamu tanya-tanya siapa tahu kita dapet info tentang kehidupan TKI di Jepang
Ika : males ah... nggak tahu mau mbuka pembicaraan dengan apa
dan mak bedunduk... 10 menit kemudia, si mas-mas sebelahku menyapaku
Mas-mas : Mbak... udah berapa lama kerja di sini
Ika : *gubrak dan bingung mode on, mesthi aku dikira TKW* " emmmm anu kok mas, saya baru datang, baru 3 hari di Jepang"
Mas-mas : " wooo.. iya to... aku dari brebes mbak, udah 7 tahun di sini"
Ika : " iya to mas, kerja apa?
Mas-mas : " di kapal mbak. Mbaknya pekerjaannya apa?"
Ika : " Saya guru mas... "(lha tenan kan, aku tidak ngapusi pekerjaanku)
terus dia ngomong pakai bahasa jepang
Ika : "artinya apa mas, saya nggak ngerti..."
Mas-mas : "wealah, sampeyan itu gimana... ngakunya guru kok ra ngerti basa jepang!!!..."
Ika : *&^%^*(() *mumet meneh... tidak tahu njelasinnya gimana.. kemarin dikira Lasmini, sekarang dimarahin karena TKW kok nggak ngerti basa Jepang.. nasib-nasib

Tak Berjumpa Sakura

Minggu malam lalu, tanggal 7 September, aku memulai perjalanku ke Tokyo. Dari Jogja jam 7 malam, dan berangkat dari Jakarta jam 12 malam. Aku agak nggak sehat, sudah seminggu lebih aku harus menata ulang proposalku. jadi biasalah.. melek malem terus, jam 3 pagi udah harus bangun lagi. makanya aku mencoba untuk bobok selama perjalanan ke Tokyo.
Pagi hari, matahari Jepang sudah tersenyum padaku di balik jendela pesawat. Ini kunjunganku pertama. Singkat banget sih... hanya 3 hari 2 malam, tapi toh harus tetep mendapat sesuatu.

Turun di Narita Airport, segera aku membeli tiket untuk naik Airport Limousine. Bis yang rapi dan berjalan tertib, dan tidak memarahiku, karena temenku lapar dan membeli makanan dulu sehingga telat satu menit (temenku ngeyel... biasanya nggak tepat banget... wellleeehhhh...ini jepang bung.....)
Melewati pemandangan yang menakjubkan mengenai modernitas kota, diselengi dengan danau kecil yang tenang.. membuat aku hanya bisa bergunam... kapan Indonesia???
Setelah 1 jam 50 menit, sampailah aku ke Hotel Grand Prince Akasaka. Hmmmm... dari Jogja berangkat dengan image hotel Japan yang sangat efisien dan kecil pun musnahlah.

Kamarku besar dan sangat mewah.... dan ini hanya untuk seorang - pisah ranjang nih ceritanya -.. (Ya iyalah 21,000 yen per malam..). Yang paling asik toiletnya... mmmm bayangin cawik dengan air anget yang menyembur lembut... heheheh... asssemmmmm ndeso tenan!!!
Nggak mau buang waktu. Meski nanti malem masih harus sinau buat besok, segera aku mencari info apa yang bisa aku lakukan dalam 4 jam.. Maka meluncurlah kami ke Akasaka Mitsuke Station untuk naik Metro.

Dengan susah payah bahasa tarzan... berhasil pulalah mendarat di Asakusa Cannon Temple. Sambil jalan menikmati sandwich ice cream Ogura yang lumer... menikmati Jepang kecil.... Menurutku sih nggak terlalu istimewa. Lihat ada air awet muda, ada lukisan indah di langit-langit temple..dan birunya langit ..



Dari Asakusa jalan dikit untuk cari oleh-oleh (daripada dimarahi gankku..). tempatnya di Nakamise Shopping Street, fixed price, ramai, tapi yo mahal tadi.

lapeerrrrr..... kayaknya paling enak maem Sushi... maka naik Metro lagilah kami. dan turun di Ginza (yang jelas nggak blanja.... lha sangu we ngutang je...poor me).

maem di warung Sushi kecil... dengan beraneka ragam sushi. dan aku jelas milih Unagi Sushi... ini paling hobi.... dan lihatlah berapa yang kami habiskan? mmmm hebat ya... hari ini kami bayar makan malam 1,680 yen.. lumayan, di Tokyo bung!!!! mana ada yang murah.

Malam itu, kami gunakan untuk berdebat panjang persiapan besok. Emang bukan aku yang presentasi, tapi proposal ini sebagian besar dari otakku. dan kayaknya aku tambah nggak fit. suaraku ilang blas.

Paginya, meski asmaku kumat, tapi toh show must go on... ya dandan agak cantik dikitlah, kemudian maem di Blue Gardenia, lantai 40. Ini sarapan pagiku. sehat kan?

Lalu masuklah kami ke convention center... ini benar-benar pengalaman pertama dengan segala kendredegannya. gimana tidak. di meja dihadapan kami... bendera negara-negara ASEAN+3 berkibar kecil2. hahaha mereka mewakili pemerintah 13 negara.... gubrakkkkk %$#^H&^%$%.... mencekam.... Syukurlah semua berjalan dengan baik, revisi sana sini tidaklah masalah.

Malamnya, malam terakhir di Tokyo, kami nggak mau ikutan dinner. Jalanlah kami di Akasaka Line... Ehhhhhh ada tukang sol sepatu.. aku membayangkan betapa sering tukang ini beroperasi. Lha perempuan Jepang kalo jalan kayak manta KOWAD semua.. padahal pake high heels..... Banyak penjual bunga di sana-sini, mawar yang dikemas dengan baby breath, lavender kecil, dan bunga rumput. dibungkus kertas putih. so sweet... selalu bikin aku mellow.. Kemana aja sih kamu?? aku kangen...




Setelah bingung muter mau maem apa pilihan kami jatuh pada Yakiniku. dan ternyata warteg Jepang ini (karena kecil dan pelayannya anak muda 2, tapi bersih poll) tidak menyediakan menu dalam bahasa Inggris. hahaha ada yang lucu. ketika aku menunjuk sesuatu yang kukira udang. aku tanya... Shrimp?? hai... sure??? hai..... is this the price? hai.. semua hai...
dan ternyata yang keluar iso (usus sapi).. jadilah kami maem sate kere kayak di Solo. wealaaahhh... (ternyata pas pulang kubaca dalam buku jepang, hai, tidak selalu berarti ya. jadi jangan seneng kalau mereka bilang hai.... ada dua kemungkinan... ya atau mereka tidak ngerti tapi berusaha sopan...). Malam ini meski mahal (4,000 yen) tapi kami puas...

pagi-pagi benar, esoknya, aku bangun dengan bergegas. Pesawat jam 11, dan kami ingin mencoba Narita Express. Maka segera maem pagi American Sandwich, cari taksi, soalnya kopornya besar dan takut telat.. dan meluncurlah ke Tokyo Station...

Mmmmmmm... lumayanlah petualangan pendekku. Anggap ini adalah Appetizer.. karena aku masih akan sering ke sana (mudah-mudahan...)