Jumat, 10 Agustus 2007

pasar apung - berkelotok ria

Akhir juni lalu... aku dapat kesempatan jalan2 ke Banjarmasin
dengan mbak murti, miss efficient (luv u mbak)
nah setelah capai presentasi di BI, (dan akhirnya kalah... payah-payah)
ga lucu kalo ga jalan menikmati kota Banjar

akhirnya kami memutuskan untuk mencoba naik kapal kelotok
menjajal pasar apung Banjar (aku udah diiming2 asik banget jajan soto banjar
di atas kapal)

nah akhirnya pagi-pagi buta kami keluar dari hotel
jam 5 mannnnnn, ini kan sama saja dengan jam 4 waktu jogja
kami cari taksi, tapi ternyata mahal banget. 
padahal info yang kudapat dari jogja
jarak hotelku ke pasar apung cuman 20 menitan
taxi mintanya 150 ribu,
hampir sama dengan carteran yang ditawarkan hotel
aku pikir wah sayang banget buang uang segitu
akhirnya kami memutuskan naik becak
untung ada pak becak yang baik hati
mau mengantarkan kami menembus embun pagi
disiram rintih gerimis kecil
dengan 20000nya.
jadi perjalanan yang mengasyikan selama 30 menit

akhirnya sampailah kami di pasar apung
kami menyewa perahu..
semapat eyel-eyelan ama mbak murti karena poerahu kami dinunuti orang
jadi selisih 3.450 pun jadi masalah
(gapapa mbak namanya juga ekonom hehe)

dan pasar apung ini asik banget
lalu lintas kelotok yang kecil-kecil itu berseliweran kesana kemari dengan manisnya
mereka sama sekali tidak takut ngglimpang
karena bersenggolan satu dengan yang lain
bahkan banyak nenek2 yang dengan perkasanya mengayuh kelotok itu
wonder woman (perempuan memang selalu wonder kan....,
hanya kadang tidak banyak
yang menyadari)
aneka hasil bumi dijual disana
pisang, nanas, daun pakis (jadi ingat gule pakisnya ipul),
jeruk, daun pisang,
daun pandan, ketela, semua ada dan fresh
dan jangan salah, kain, celana, hem
dan bahkan BH pun diperjualbelikan disana

ini yang asik jajan langsung di atas kapal
aku dengan semangat mengambil makanan dari kelotok sebelah
ada lemper, ada lepet, ada nasi kuning
pokoknya gembul
dan yang lucu adalah cara ngambilnya
kita ngambil pake tongkat panjang yang ujungnya ada pakunya
udah dehhhh... ga usah mikir pakunya karatan atau tidak
namanya juga petualang
tapi ternyata aku tetep ga bisa minum teh di atas
kapal
kebayang aja nyucinya pake air sungai yang coklat
jiiiiijjjjjj...



Tidak ada komentar: