Merapatlah kekasih
di pelabuhan cintaku….
sambil kita berdekap
sambil kita menggumamkan kata-kata cinta
melihat semburat perak
yang memantul tenang di atas laut keruh
Merapatlah kekasih
inilah kesunyian jiwaku
Seperti janji kemarin di perahu kecil kita
Menyusur setiap buih
Melaju melepas semua bimbang
Merapatlah kekasih
Jangan pernah ulangi keraguan yang lalu
Karena biru akan bertemu jingga
Karena perak akan membias
melintas nurani kita
(foto-foto diambil Rabu senja, kala matahari mendekap Pantai utara marina semarang)
11 komentar:
Aku adalah Senja itu,kasih.
hehe..
wah! jago puisi niy ika ;)
hayooo berkarya terusss ya lewat puisi........... kerenzz!
Aku sudah menemukan pelabuhan yang lain,
tapi tak mampu untuk menepi dan akhirnya terdampar,
terkadang cinta harus ikhlas melepaskan... *nyambung ndak ya?*
Puisinya TOP BGT
Waduhh fotonya kereeennn!
Aku bersedia menjadi pelabuhan tempat dikau bersandar... halalh... *lariiii*.. :)
wah puisinya bagus mbak... salam kenal dari saya ya... makasih dah singgah ke blog saya... :)
Jangan terlalu rapat, mbak.. sumuk dan tempatnya sempit, hehe..
tapi, saya sukaaaaaa banget foto2nya! mbak Ika te-o-pe be-ge-te deh soal ini :)
marina...marina...
ingin kutelan cahaya senjamu
kuhirup riak isi perutmu
namun langit sering tak menentu
mendung sejarah kadang menggantung
aroma tanya sering menusuk,
cukup lebarkah tanganmu mendekapku...sampai ke timur
tempatku berlabuh
romantisnya ....
fotone apik tenan Ka
saya selalu sering mendengar atau membaca kata cinta selalu berlabuh dan akhirnya pantai atau laut yang jadi saksinya. kok ngga pernah ada kata mendarat sehingga bandara dan pesawat yang jadi buktinya. kenapa ya ???
hihi.. kalo denger kata "merapat" malah inget kenek bis kota... hehe... "merapaaatt...."
Posting Komentar