Ahaaaa… inilah saatnya berpetualang
Kebetulan ada undangan workshop di kamboja 2 hari, dan alangkah ruginya kalo hanya ikut workshop tanpa menikmati eksotisme kamboja
Senin sore berangkatlah kami ke jakarta, karena pesawat ke kamboja besok pagi-pagi udah terbang. Maka ketika jam 3 pagi harus mandi, mata masih mengantuk, tapi dipaksain melek. Mmmm….. adventure dimulai.. mudah-mudahan menggairahkan.
Pagi itu kami menyusur subuhnya jakarta, dari apartemen bellagio tempat kami menumpang, lampu-lampu jakarta masih memancar samar-samar.
Pesawat sempat transit di Kuala Lumpur sekitar 2 jam. Dan biasalah.. rest room menjadi sasaran utama. Dan biasalah juga… cengkareng menjadi tampak sangat buruk. Aku masih berharap sih… wah paling-paling Phnom Penh toiletnya jauh lebih buruk dari Cengkareng… kan mereka lebih miskin dari Indonesia.
Perjalanan dari KL ke Phnom Penh sekitar 2 jam juga. Waktu di Phnom penh sama dengan kita di Indonesia… (temenku protes… Indonesia? WIB to?... hehehe bukannya yang Indonesia itu hanya Jakarta???). dari atas tampak sungai Mekong yang berliuk-liuk kayak ular naga. jam 1 siang mendaratlah aku di Pochentong Internasional Airport.
Dan wooowww… airportnya kecil tapi cantik…. Toiletnya!!!!! Gubraaaakkkkk lebih harum cantik dan indah dibanding Cengkareng (aku berpikir gila bener pemerintah Indonesia membiarkan pintu gerbang pertamanya seperti itu, tissu diobyekin, di kamar mandi bertumpuk tisu nggak dibersihin….. wah malu banget rasanya). Dan penjemput kami sudah datang. Naiklah ke taksi, sambil ngobrol-ngobrol. Yang jelas si sopir taksi dengan bahasa inggris yang asik, tidak mau bicara masalah Hun Sen. Politik adalah hal yang tabu untuk dibicarakan. Dan pemandangan di jalan yang menakjubkan adalah… arus lalu lintas yang sangat tidak manusiawi. Tidak ada satu pun pengendara motor yang memakai helm. Dan mereka bisa cenglu bahkan cengpat. Mbonceng telu atau papat. Bahkan para biksu pun melakukannya. Hohoho…. Persis kayak jogja pada tahun 70-80an… pedagang kaki lima semrawut, lalu lintas ra kauran.
Oleh penyelenggara workshop kami di inapkan di Villa Langka. Dia sih mengakunya butik hotel… tapi sebenarnya lebih mirip sosrowijayan di jogja. Kamarnya sederhana, dengan tempat tidur berkelambu, namun menjadi menarik karena setiap sore di sudut tempat tidur di kasih melati. Mmmm harummm.
Karena tidak mau membuang waktu… maka aku segera mencari tuktuk..dan kebetulan sopir tuktuk-ku, meski tidak pinter bahasa inggris, tapi membero rasa aman dan nyaman. Jadilah Mr. Pak my private tuktuk driver…
Museum nasional….. di bawah hujan derasm meluncurlah kami ke museum nasional di pusat kota. Museum ini tidak terlalu istimewa. Isinya adalah arca yang sebagian besar udah hilang kepalanya, hilang tangannya … jadi kayaknya museum nasional Jakarta masih lebih wokeeelaaahhh….
Setelah itu meluncur lagi ke Royal Palace… ditengah banjir jalan raya tentunya (oalaaaaahhh negara sedang berkembang di mana-mana sama aja problemnya.. tata kota yang tidak memperhatikan saluran air). Royal palace ini indah menurutku… bangunannya terjaga rapi dan bersih. Raja Norodom yang masih jomblo juga tinggal di sana.
Atap royal palace yang kekuningan, dan bunga kenikir kuning.. memberi suasana sore itu hangat di rintik hujan. Ada satu rumah yang merupakan hadiah dari Napoleon.. jadi rumah ini perancis banget.
Terus kami masuk ke rumah silver… lantai seluruh ruangan ini dari silver, jadi berton-ton beratnya. Sayangnya tidak boleh dipotret. Di ruang silver ini juga ada patung Budha dari emas yang sangat besar…. Waduuuuhhhh indah banget. Di dahi, dada, lengan dan badannya ada berlian yang sangat besar pula. ini membuktikan kamboja dulunya kaya….
Di depan Silver Pagoda, ada 2 buah pagoda yang dipersembahkan untuk mantan raja Norodom ….
Di samping lokasi ini, ada selasar dengan lukisan ramayana. Masih menyisakan keindahan meski beberapa sudah mengelupas catnya.
Ada pula air suci, yang membikin awet muda…hahahaha maka bersemangatlah aku minum…. Temen2ku tanya, kok diminum tidak hanya untuk raup? Wah….wah… lha kalo yang muda cuman mukanya yo rugi… jadinya harus diminum… aku jawab begitu.
Perjalanan sore ini diakhir dengan makan di sebuah rumah makan… sembarang sih… asal kelihatan ramai… cerita maem-maemnya nanti kutuliskan dalam catatan khusus ya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar