ada satu pembicaraan dengan kawan lama sebut saja mas (Biru) dan aku (kuning). begini pembicaraannya.
aku barusan merit lo ka...
oya mas... siapa yang akhirnya mau kau tipu
ya jelaslah, seorang perempuan yang kayak ibu Teresa
lho kok?
ya karena dia mau mengabdi....
oooo gitu ya?
lalu siapa nama istrimu mas?
ya nyonya ku lah ka.. masak siapa?
wah konvensional banget bojomu ya mas, masih mau pakai nama suami
lho ya gak konvensional to ka, kan perempuan tuh kalo dah jadi istri kan just jadi kanca wingking to ka...
asemmmmmm ga setuju aku
lho lha iya ka, lha wong pas kanonik itu, jelas-jelas pendeta mengatakan bahwa dalam alkitab perempuan ga pernah equal dengan laki-laki kok...
wah ra mutu... sengit aku... alkitab kan sing nulis laki mas... ya tentu saja bias gender. atau kamunya aja yang ga bisa menginterpretasi dengan baik. alkitabiah tapi ga mau melihat perubahan mas...
wuih gitu aja kok ngotot...
rrrgghhhh.... lha brarti posisimu juga ga menarik dong mas. kan kalian konvensional, pasti cuman bisa posisi misionaris aja. ga pernah women on top
lha ya nggak perlu to ka... kan fungsi istri hanya untuk memuaskan suami. dia ga perlu puaslah...
gubraaakkkkk
oya mas... siapa yang akhirnya mau kau tipu
ya jelaslah, seorang perempuan yang kayak ibu Teresa
lho kok?
ya karena dia mau mengabdi....
oooo gitu ya?
lalu siapa nama istrimu mas?
ya nyonya ku lah ka.. masak siapa?
wah konvensional banget bojomu ya mas, masih mau pakai nama suami
lho ya gak konvensional to ka, kan perempuan tuh kalo dah jadi istri kan just jadi kanca wingking to ka...
asemmmmmm ga setuju aku
lho lha iya ka, lha wong pas kanonik itu, jelas-jelas pendeta mengatakan bahwa dalam alkitab perempuan ga pernah equal dengan laki-laki kok...
wah ra mutu... sengit aku... alkitab kan sing nulis laki mas... ya tentu saja bias gender. atau kamunya aja yang ga bisa menginterpretasi dengan baik. alkitabiah tapi ga mau melihat perubahan mas...
wuih gitu aja kok ngotot...
rrrgghhhh.... lha brarti posisimu juga ga menarik dong mas. kan kalian konvensional, pasti cuman bisa posisi misionaris aja. ga pernah women on top
lha ya nggak perlu to ka... kan fungsi istri hanya untuk memuaskan suami. dia ga perlu puaslah...
gubraaakkkkk
(sori mas, jadi ilustrasi (jangan marah ya mas, aku takut nih)... aku tau kamu ga begitu. sungguh aku yakin kamu sangat sayang ma perempuan. dan itu becandaan khas kita. tapi aku tahu diluar sana masih banyak yang semacam itu)
lalu kemarin juga mual lagi liat TV. di tv dan dimuat pula fotonya di kompas, ada satu upacara tradisi tetesan (baca seperti tebu, bukan telepati). tetesan dalam adat jawa adalah sunat perempuan. secara jawa memang ada yang disebut sunat perempuan. namun kata simbokku, dulu itu hanya simbolis, dan yang dipotong hanyalah kunyit.
simbol ini untuk memasuki masa mens bagi remaja. namun hasil diskusi dengan beberapa teman, dalam agama pun ada adat seperti itu (aku tidak tahu ini adat jazirah arab dan afrika atau memang tersurat dalam kitab suci.
karena memang di afrika banyak sekali kasus sunat, yang benar-benar memotong habis klitoris, sampai menimbulkan gejolak besar kaum perempuan di sana. alasan di afrika sih supaya perempuan tidak lagi dikuasai nafsu). menurut beberapa teman, sunat perempuan hanyalah menyayat sebagian kecil klitoris. dan yang aku lihat di TV kemarin, ada tetua ada di daerah magelang, yang notabene laki (mana ada tetua adat perempuan.... jarang banget kan??? ini juga bentuk dari ketidakberpihakan gender), melakukan ritual.
si gadis kecil harus berpuasa tujuh hari sebelumnya agar suci, dan didudukkan di atas aneka ragam sesaji... dan setelah ritual yang tidak dideskripsikan jelas dalam tayangan tersebut si anak pingsan dan digendong ibunya pulang.
walahhhhh, aku ga mbayangin yang terjadi. lha kalo bener sunat ritual itu bukan simbolis dengan kunyit...
kan berarti si gadis yang mau masuk ke menstruasi tadi di sunat ama mbah dukun laki tadi....
wahhhh ga habis pikir aku...ini bukan memetri kabudayan, ini perampasan hak perempuan kecil tadi.. (mudah2an aku salah)
ya itu lah women on top
kerap diposisikan di "atas" ketika dia harus menanggung sakit yang lebih
kerap diposisikan di "atas" ketika tanggung jawab domestik dan sosial ada di pundaknya
kerap diposisikan di"atas" ketika terjadi keterpurukan rumah tangga
kerap diposisikan di"atas" ketika kenikmatan yang seharusnya dibagi, justru dirampas orang-orang terdekatnya
kerap diposisikan di "atas" ketika dia harus menanggung sakit yang lebih
kerap diposisikan di "atas" ketika tanggung jawab domestik dan sosial ada di pundaknya
kerap diposisikan di"atas" ketika terjadi keterpurukan rumah tangga
kerap diposisikan di"atas" ketika kenikmatan yang seharusnya dibagi, justru dirampas orang-orang terdekatnya
(thanks buat beberapa teman laki-laki yang selalu mengaku female chauvinist). oya gambar di bawah ini akan terlihat sesuai "warna pandang" anda.
apa yang terlihat sebenarnya mencerminkan warna apa yang mewarnai otak kita :)
6 komentar:
semua juga tergantung sama perempuannya itu sendiri khan ?
Ika ....thanks ya dah mampir, masuk blogmu ngiler deh....banyak foto enak2 bikin ngiler nih !
ely..
iya sih tergantung perempuannya
tapi kadang gemes aja melihat perempuan yang selalu mengatasnamakan kodrat.. padahal kodrat perempuan hanya menstruasi dan melahirkan
hehehe
perempuan kayak gitu banyak Ika, mungkin karena pengaruh budaya dan lingkungan sekitar juga ^_^
ini tak poskan website ttg tetesan (sunat perempuan) adat jawa semoga berkenan...
ini websitennya http://primbondonit.blogspot.com/2012/11/ritual-adat-tetesan-sunatan-lengkap.html
Thank you for sharing information on your website, blogging greetings
Ambeien Saat Hamil 7 Bulan
Posting Komentar