yang jelas aku harus berterimakasih banget banget dan banget dengan eca
yang karena jasa baiknya akhirnya aku bisa muat pilem anakku
ini memang bukan pilem tak berbalas, yang tentang presiden yang aku ceritakan pada beberapa postingan lalu. soalnya yang itu anakku belum sempat motong, dan merubaha dari dvd jadi avi.
tapi filem kecil tak berbalas itu lagi diputer di ausie, dia sendiri juga yang translate untuk title in englsihnya
ini yang kuuplot adalah pilem dia yang pertama. dia buat waktu dia kelas 3 smp
kemarin, aku kembali terperengah atas daya pikir anakku
aku tidak menyangka dia memiliki pemikiran yang filosofis banget.
ceritanya, dari filem tak berbalas tadi, Tedjo (ini nama sekolahannya, kalo dirumah sih dipanggil Aga) diminta untuk ikut youth camp film maker di Seoul.
dulunya dia sempet ragu.
namun aku bilang coba saja. bukan hasil akhir yang penting. namun pengalaman yang kamu kecap. dan setidaknya kamu jadi tau, kamu berada di layer mana diantara temen2 indie mudamu itu
akhirnya dia menyerahkan proposalnya ke Kampung Halaman. proposal tentang apa yang akan dia lakukan setelah pulang ke Indonesia. dia ingin membuat film tentang Pluralisme, dengan crew yang berasal dari keberagaman juga
ternyata proposalnya lolos 5 besar. maka dia ditest wawancara. wawancara in english.
aku tidak nyangka inggris dia lebih bagus dari yang aku tau
salah satu pertanyaannya adalah : "kalo ternyata sampai ke Seoul kamu tidak mendapat pengalaman apa pun apa reaksimu?"
dia bercerita ulang ke aku dengan bahasa inggris yang runtut: "bad experience or good experience still experience. i still got experience what ever experience" i think, in film making, i can make a good film if i create based on human daily experience, humaniora or history. so the experience that i will get from Seoul will be fruitfull. if i get a quarter, a half or one experience, it will make me have more experience. because five quarter or six is more than five"...
hahahah dahsyat juga jawaban dia
dan ketika dia dia tanya :"kalo misalnya tema pluralismemu akan menyebabkan orang lain tidak suka bagaimana? karena ada sebagian orang yang mengharamkan pluralisme"..
dia menjawabnya dengan :"setiap tindakan ada yang senang ada yang tidak. sederhananya, ketika aku memiliki nilai baik, aktif di kelas, tetap saja ada teman yang tidak suka. dan bagiku itu hanya keirian. sehingga kalo film pluralismeku, dan tidak disukai.. yaaa mungkin itu hanya keirian belaka. toh mereka tidak bisa memenjarakan aku, karena sebenarnya aku tidak breaking the rule....jadi aku tidak ragu kok...
walah anakku...
anakku tidak jadi berangkat ke seoul. dia ada diperingkat 2, meski tidak ada nilai negatif untuk dia. Kampung halaman memilih Krisna, kakak kelasnya untuk berangkat. karena dalam pandangan Kampung Halaman, tejo masih bisa berkembang dengan baik, tanpa harus meminum pengalaman Seoul, sedangkan Krisna lebih membutuhkan.
Apapun itu yang pasti aku bangga akan kamu Ga...
4 komentar:
aq sudah upload filmnya tuch mbak. makasih udah percaya sama aq...*terharu mode on* *nyambi megang tiang kayak pilem india*
Keren, ck, ck, ck. Saya juga bangga tuh mbak buat calon sineas-nya. Pluralisme ? saya yang akan pertama kali daftar untuk mendukung film dengan tema ini. Salam mbak Ika.
Aduh....
Mau upload
Kok gak bisa2 ya...
Pdhal pingin lihat
Hiks!
hebat nih jawaban anak kelas 3 smp bisa diplomatis gitu, hmm ka'nya mo ada penerus mr. marty natalegawa nih
Posting Komentar