pagi jam 8 tadi aku sudah meluncur ke rumah mbak murti
hari ini emang kami janjian mau jalan ke imogiri, pingin wawancara kecil dengan perajin batik
buat bikin tulisan.
yang ada dalam benakku sih... ya perjalanan biasa, di siang yang panas, masuk ke dusun-dusun yang masih menyisa puing gempa
namun..................
surprise............................
ga sama sekali, kami khususnya aku menikmati masuk imogiri
aku udah lama banget tidak kesana.
tujuan ke daerah giriloyo, kami sempet tersesat ke arah imogiri
ke arah makam Sultan Agung
tapi ternyata indah banget.... hutan kayu putih yang masih hijau
ada bau kayu putih yang aku suka
ga usah dilukiskan nikmati saja keperawanannya
nah habis itu baru kami muter-muter di sentra batik giriloyo
sentra ini belum berkembang, tapi aku yakin akan berkembang
dengan warna alamnya mulai dari kayu secang, juwalane yang mirip kulit duku
akar mahoni, akar pace, nila, dan masih banyak lagi
batik tradisional menjadi sangat memikat
memang ada pro dan kons sih...
artinya warnanya jadi bluwek
tapi di lain pihak warna ini kan yang lebih eksotis...
pulangnya kami kembali lewat makam imogiri
mampir maem dulu di terminal gara-gara tergoda tulisan pecel kembang turi...
mmmmmm..... sederhana tapi yummy banget
dari terminal kami menyusur kembali ke jalan imogiri
dengan niatan mampir di museum batik, yang baru diresmikan kembali
dari depan sih tampaknya menarik...
namun eman banget menurutku
karena gratis kali ya, jadi tidak dilengkapi informasi yang memadai
jadi akhirnya cuman muter-muter tanpa tahu apa makna batik-batik kuno yang ada di sana
ahhhhh... andai dia di kemas ala ulen sentalu.... museum jawa di kaliurang itu
pasti akan lebih memikat
ini sebagian dari koleksi museum batik
mmmmmm.............
terpuaskan juga jalan-jalan hari ini...
ya mata, ya perut........
muncul satu pikiran... kenapa kita tidak bisa memadukan sentra batik dan alam itu
menjadi satu obyek wisata yang terkelola baik...
(ini ciri Indonesia... berlimpah kekayaan, namun bingung aja lagiiiiii......)