Minggu, 23 September 2007

self healing2

semalam aku tidak bisa tidur
aku habiskan waktuku untuk membaca kesedihan, kebahagiaan, keheningan: mengolah bencana menjadi vitaminnya jiwa. punyanya Gede Prama
secara keseluruhan buku ini menyejukkan.
ada beberapa kalimat yang benar-benar mengingatkanku, mengingatkan perjalananku, kekosonganku, mengingatkan seluruh perjumpaanku, yang aku yakini bukan suatu kebetulan

kalimat awal dibuku ini adalah hidup adalah sebuah karya seni. kita melukisnya melalui tindakan, pikiran dan kata-kata.
Satu kalimat kecil yang indah, namun kadang aku lebih suka menambahnya menjadi
aku adalah tanah liatmu ya Tuhan, biarlah Engkau membentuk aku menjadi bejanamu
yang indah.
Bukan suatu pelimpahan tanggungjawab kehidupan ke Gusti Allah sih, namun lebih berkolaborasi... hehehe... lha pie... kadang hidup itu susah untuk dimaknai ketika kita tidak memiliki kepasrahan.

aku teringat cerita jiwa yang sudah sangat lama...
ada sesuatu yang sangat melukai diri, persahabatan
tidak selalu berakhir dengan keabadian. ada luka yang menganga, ketika sahabat jiwa mengingkari, ketika sahabat jiwa memutar seluruh perjalanan kehidupan bersama menjadi suatu riak yang harus disingkirkan.
bertahun terluka, berbulan menghindar.
waktu itu aku sempat mengelus dan berbicara dengan hati,
hidup bukanlah suatu penghindaran hidup adalah sesuatu yag harus dihadapi. rekonsiliasi, rasa maaf merupakan satu tahap yang akan menenangkan jiwa.
self healing, dan seperti kata Prama ketika kita bisa menjadi sahabat diri kita sendiri, bersahabat dengan kehidupan, ternyata segalanya menjadi lebih indah

(sayangku.. indah bukan rasa saat ini, terlepas dari amarah, dan bila sahabat jiwamu tetap dilingkup amarah, biarkan dendamnya mengembara tanpa dapat menyentuhmu)

aku juga teringat cerita jiwa yang belum sangat lama
ada suatu luka yang sangat dalam, yang menyebabkan harus berpisah dengan orang-orang yang dicintai, yang menyebabkan tidak dapat lagi membelai dan mendekap buah hati. kesedihan dan sakit hati pada akhirnya diredam oleh cinta lain yang begitu tulus merengkuh
namun kesedihan itu tidak juga sirna, dan kesedihan itu kadang berubah menjadi kemurkaan yang dapat mengancam rasa cinta yang baru.
aku sempat berbisik lembut ke jiwa. hai jiwa, hidup tidak dapat dipenuhi dipenuhi kesedihan, karena kesedihan, kemarahan akan mengambil jiwa kita yang positif. hidup akan bervibrasi positif, ketika menyebar cinta. karena vibrasi cinta itu pula yang akan berbalik memenuhi jiwa
self healing, seperti kata Prama terlalu banyak orang yang tenggelam dalam kesedihan, lupa pesan-pesan membimbing yang dibawa pembimbing kehidupan yang bernama kesedihan. Kesedihan menghadirkan kekuatan purifikasi jiwa yang amat menganggumkan

(sayangku, mulailah hari ini memurnikan jiwa dengan cinta)

dari buku kecil ini, aku memperoleh suatu makna baru.
bagi kebanyakan orang, luka itu mematikan. hanya bagi orang yang mengagumkan, luka itu mempersehat jiwa

dan bagi pejalan kaki ke dalam diri, tidak saja cahaya terang yang membimbing, bahkan kegelapan pun hanya simbol kedalaman

tak kujumpa

aku mencoba menyelam di setiap degup bicaramu
namun tak kujumpa dirimu
aku mencoba menyusu setiap tetes rasamu
namun tak kujumpa rasamu
inikah awal dari akhir?

Kamis, 20 September 2007

self healing 1

3 hari lalu aku banyak bercerita dengan seorang sahabat
tentang kemarahan yang membuncah
tentang rasa maaf yang tidak kunjung hadir
rasa dijebak dalam situasi yang menyebabkan dia kehilangan sebagian hidupnya

aku hanya berpikir tentang self healing
tidak ada yang mampu menyebuhkan kemarahan dan luka kita
kecuali kita sendiri
self healing adalah kuncinya


berjuanglah menguasai pikiranmu yang tidak jernih sebelum pikiran itu menguasaimu
karena bayangan itu akan tumbuh semakin besar dalam ukuran dan kekuatan,
dan kemudian mahluk kegelapan nitu akan berubah menjadi nyata sebelum engkau menyadari kehadiran monster hitam dan jahat tersebut
----the voice of the silence---


bersambung.....

Rabu, 19 September 2007

keheningan jiwa

2 hari terakhir kemarin
aku seperti diingatkan akan banyak hal yang selama ini aku tinggalkan
mungkin karena udah 4 tahun atau mungkin sebenarnya baru 2 tahun terakhir aku lebih banyak bicara dengan ambisi, dengan logika, dengan skedul yang ketat
sehingga hal-hal yang sebelumnya menjadi penyeimbangan agak sedikit tergeser kedudukannya

lalu hari senin, ada satu tahap yang aku selesaikan
aku agak bisa bernafas, jan-jannya ya enggak, karena masih harus menunggu hasil nilai kelayakan (ya kalo layak.... kalo gak?? blaiiiiisssss tenan....)
pas bisa bernafas, aku kedatangan beberapa cerita yang membuatku ingat akan saat hening
wah betapa lamanya aku tidak hening
tidak memandang langit berbintang
tidak mendengar desau angin
tidak mendengar nuraniku

aku juga terpicu pas baca kompas minggu, tentang salah satu komunitas
yang berbicara tentang kehidupan
tentang memaknai kehidupan, tentang tidak ada yang kebetulan dalam kehidupan ini
tentang seluruh proses yang akan bertemu pada satu titik pertemuan

dan saat ini aku rindu akan hening
mencoba membiarkan lidah dan mulutku tidak terlalu banyak mengumbar kata
mencoba membiarkan hatiku yang bekerja
mencoba lebih banyak memberi energi cinta pada sekeliling
mencoba menyelaraskan keriuhan dengan keheningan

dan saat ini aku rindu akan hening...



(btw aku pingin masuk ke komunitas mencoba masuk dalam keheningan, yang mencerna kehidupan sebagai sebuah art, yang berbicara mengenai spiritulitas timur yang melintas sekat agama... any sugests????)

di ujung pintu ruang



ada yang melompat dari sinar matamu
ketika menatapnya
di ujung pintu ruang
sebelah sana
dan aku tahu pasti itu cinta
karena aku pernah melihat sinar yang sama
ketika kau menatapku
di ujung pintu ruang
sebelah sini



(jangan ragu lagi melangkah...
karena ini kesempatanmu
mungkin yang terakhir...
jangan salah lagi melangkah..
karena mungkin kamu tidak dapat menemu kembali
happy married dear)

Jumat, 14 September 2007

Manten Jawa - antara ribet dan memetri kabudayan

Manten Jawa???? wah terbayang ribet banget ritualnya...
menurutku manten jawa mencerminkan dua sisi
filosofi yang kuat, namun di satu sisi ada keribetan dan ketidaksesuaian dengan konsep gender (hehhe). namun toh kalo bukan kita yang memetri terus mau siapa lagi bukan?

ini cuman sekedar cerita kecil2an,dari pengetahuan yang terbatas,
dari sebagian besar budaya yang masih harus banyak aku pelajari

manten biasanya akan dimulai keribetan merangkai bunga,
mulai dari kamar manten, kamar tamu, sampai ke tempat siraman

dan pada 2 hari sebelum mantenan, biasanya ada upacara pasang bleketepe
bleketepe adalah jalinan daun kelapa, dan dipasang di depan rumah
dulunya sih seluruh rumah, tapi karena daun kelapa makin langka maka simbolis saja
pasang blektepe diikuti dengan pasang tarup, dan tetuwuhan, yang terdiri dari tebu, pisang raja, padi, daun kluwih, dan macem2 lagi. masing2 memiliki filosofi yang berbeda. Kluwih supaya linuwih, pisang raja supaya bak raja, tebu artinya anteping kalbu. biar mantennya mantep

nah berikutnya adalah siraman.

siraman ini tidak sekedar diguyur air
ada lulur dari tepung beras yang diberi warna beraneka, dibalurkan ke tubuh
ada air dari kendi yang diminum sebelum kendi dipecah dengan perkataan...
wis pecah pamore... artinya dia akan menjadi semakin cantik
siraman jogja dan solo pun berbeda. siraman jogja, pengantin harus dililit mori putih di atas batik yang dikenakan
sedangkan solo tidak

nah setelah manten cantik
maka kalo di solo, ada yang disebut upacara bubak kawah
ini untuk mantu yang pertama
sedangkan tumplak punjen adalah untuk mantu yang terakhir
bubak kawah dilakukan dengan memperebutkan alat-alat dapur yang dipikul oleh keluarga. ini seru sekali, karena panci, wajan, sothil, dan banyak barang lain diperebutkan oleh para tamu

nah kalo ijab ya biasalah yaa...
berikutnya sebelum resepsi biasanya ada  upacara panggih
dimulai dari manten laki dan perempuan bertemu
dan melakukan upacara lempar sirih
ada mitos, siapa yang bisa melempar duluan dia yang akan berkuasa
dan biasanya para manten itu diindoktrinasi dengan hal tersebut, sehingga mereka akan cepat-cepat melempar sirihnya 
(ati2 jangan salah lempar... kalo kena sebelahnya jangan2 besok ganti dengan yang kelempar tadi hehehe)
hahah.... lha wong baru dadi manten kok ingin saling menguasai.????
kemudian ada upacara wijikan...
pengantin perempuan harus mencuci kaki pengantin laki2
sebagai tanda bakti...
wahhhhh ga adil banget... kenapa tidak dua-duanya saling mencuci ya???
whahhhh ga sepakat banget aku...
o ya lain negara lain caranya
waktu aku ke cepu aku melihat setelah upacara cuci kaki
pengantin akan dikitari dengan  ketupat banyak banget
sebanyak 7 x putaran
aku tidak tau maknanya apa
kemudian ada acara kacar-kucur... ini adalah pemberian nafkah dari pihak laki-laki ke pihak perempuan...
lha kalo perempuannya yang breadwinner??? harus dibalik dong yang mengucuri....

wahhhh kalo mau cerita banyak.. banyak yang unik lo dari manten jawa
ada ketidak match an, tapi ya itu harus tetap ada... karena itu tradisi... dan tetap sarat filosofi...


Ulen Sentalu-eksotika jawa

di Kaliurang, Jogjalah pasti
ada satu tempat yang jadi favoritku
tempat ini tersembunyi ga banyak orang tau
tapi ga rugi deh kalo masuk ke sana
(ini tempat konon adalah tempat married katon dan ira)

namanya ulen sentalu
suatu museum jawa
sayangnya di tempat ini kita tidak boleh memotret isi museum
tapi ya iyalah... eman-eman banget kalo di potret
karena ga akan bikin penasaran lagi

memasuki US, kita disambut dengan gerbang dari batu
sehingga dari luar sudah keliatan adem
agak mahal sedikit tiket masuknya. tapu dijamin ga nyesel

habis pintu gerbang kita disambut dengan hutan tropis
mulai dari pinus, kemudian pohon dengan bunga harum yang sangat khas kaliurang.
yang biasanya bau harumnya kita cium ketika kita naik ke plawangan.
aku ga tau namanya.
kemudian banyak pohon merambat. tenang dan romantis banget
langkah berikutnya kita akan disambut dengan lorong masuk ke bawah tanah
jadi kita seakan masuk ke katakombe begitu
kita akan disambut dengan sajian keragaman kraton Jogja dan Sala

mulai dari pohon keluarga kraton, yang menggambarkan silsilah keluarga, mulai dari panembahan senopati sampai ke sultan yang sekarang
kemudian mata kita akan dimanjakan dengan foto2 unik dari ketiga kraton
kasultanan, kasunan, dan mangkunegaran
keluarga kraton cantik, unik dan gagah
pada jaman itu sudah ada istri HB ke-4 kalo tidak salah yang hebat sekali. dia seorang perancang busana. jadi jangan salah gaya busana yang dipakai dan sang suami pakai ga kalah dengan idenya Ramli
kemudian ada keluarganya Gusti Nurul, yang sangat cantik dan ahli berkuda. bayangin, pakai kain kebaya namun berkuda... hebat dan eksotis banget
ada foto yang aneh juga. foto ini menunjukkan HB ke sekian, aduuuhh aku lupa lagi, 
tapi dibelakangnya ada gambar Jin, yang memang menjadi penjaga dia.

dan waktu itu sudah canggih lo, ada gambar 3 dimensi, sehingga kemanapun kita berjalan, arah mata dan sepatu dalam gambar itu akan selalu mengikuti kita

keluar dari rumah bawah tanah tadi
kita akan masuk ke ruang ke dua yang berupa rumah apung
rumah apung ini berisi kumpulan puisi seorang putri kraton, dalam bahasa belanda
si putri ini sedang dilanda kegundahan karena pacarnya, dan dia mendapat banyak suport dari oomnya dari sahabat-sahabatnya di Belanda.
bisa dibayangkan rangkaian kata manis dan indah di sana... bisa jadi inspirasi ketika patah hati hehehe

ruang berikutnya adalah ruang batik
aneka batik jogja dan sala ada di situ
ini sangat menambah pengetahuan kita tentang batik terutama bagi pencinta batik
batik jogja lebih gagah dengan warna cenderung hitam dan putih
sedangkan sala lebih kemayu, dengan warna sogannya
ada aneka makna, mulai dari truntum, yang menggambarkan bintang atau bunga tanjung. Truntum ini juga ada cerita unik,
karena diciptakan oleh salah satu istri HB yang merasa tersisih oleh selir yang lain.
sehingga setiap malam dia memandang bintang dan jadilah kain tersebut.
berkat kain yang indah ini, sang HB jatuh cinta lagi pada sang istri
kemudian ada sido mukti, sido luhur, yang sarat makna, yang biasa dipakai ketika mantenan
ada wahyu tumurun
sehingga orang yang memakai bisa memperoleh wahyu, memperoleh berkat

ruang berikutnya adalah ruang kebaya encim. dahsssyyyyaattttt
kebaya2 yang sangat kuno dan halus ada disini
bayangin dengan mesin bordir manual yang begitu kecil
kita bisa membayangkan ketelatenan sang penjahit

taman2 disekitar US pun ga kalah menarik..
mata kita akan termanjakan oleh indahnya bunga dan daun
dan penciuman kita termanjakan oleh wangi pinus, rumput dan lembabnya kabut
pokoknya romantis banget....
akhirnya kita akan diberi minuman penutup, khas kraton, yaitu campuran daun cengkih (bukan cengkihnya), pandan, gula jawa dan kayu manis...
hangat dan segar...

so... kalo ke kaliurang jangan lupa mampir
honeymooners, atau sepasang kekasih.. pastilah wajib...
rame2??? ga kalah asik kok...

Kamis, 13 September 2007

janganlah risau


pada pagi hening
engkau pernah berkata:
"mbak aku begitu gundah
aku tidak tahu langkah yang aku tuju"

dan saat itu aku berkata:
"kenapa kamu harus gundah
karena hidup selalu memiliki jalannya sendiri"

ketika siang memuncak engkau bergumam:
"aku letih.. mereka tidak mampu memahami aku"

aku juga hanya bergumam kecil:
"engkau mampu.. 
karena kemampuan ada pada hati dan pikir kita"

sore mulai memendarkan bercak cahayanya
engkau masih tidak letih berbisik:
"tapi mereka tetap tidak melihatku utuh..?
mereka tidak memandang pencapaianku?"

aku berbisik lebih lirih:
"kenapa harus risau atas mereka?
lihat mereka sebagai denting pengingat
dengar mereka sebagai bisik penyelaras
karena kamu adalah kamu
karena pencapaian akhir ini
tetap membuktikan siapa kamu"

(dear fit.... jangan pernah risau..)
 

engkau telah berlari panjang

engkau telah berlari panjang
menembus hutan kecil
berbau pinus
berdaun duri
bermekar bunga
berlapis embun

engkau telah berlari panjang
mencoba mencapai ujung
dengan sukma
dengan erang
dengan gerutu
dengan keringat
dengan jiwa

engkau telah berlari panjang
sampai akhirnya hari ini
sekarang saatnya berhenti
sekarang saatnya menengok
melihat seluruh pencapaian
dan bersyukur atas segala

(dear fit... just a simple poetry for u)

gamang

hari ini
kegamangan datang
mengendap-endap
di sudut sudut yang aku tak dapat sentuh

dan aku tidak yakin
mampukah aku?

dan aku gundah
bisakah aku?

selamat berpuasa sahabat



Sahabat....
selamat memasuki bulan Ramadhan
semoga puasa dan doa sepanjang bulan ini
menjadi pemulihan luka,
.................peneguhan iman,
.......................penyelaras keberagaman
...............................
dan pujian atas segala keindahan dan kebesaran Allah

Jumat, 07 September 2007

Women ON Top

beberapa hari ini aku terusik oleh beberapa hal yang menurut NJELEHIIIIIII buanget

ada satu pembicaraan dengan kawan lama sebut saja mas (Biru) dan aku (kuning). begini pembicaraannya.

aku barusan merit lo ka...
oya mas... siapa yang akhirnya mau kau tipu
ya jelaslah, seorang perempuan yang kayak ibu Teresa
lho kok?
ya karena dia mau mengabdi....
oooo gitu ya?
lalu siapa nama istrimu mas?

ya nyonya ku lah ka.. masak siapa?
wah konvensional banget bojomu ya mas, masih mau pakai nama suami
lho ya gak konvensional to ka, kan perempuan tuh kalo dah jadi istri kan just jadi kanca wingking to ka...
asemmmmmm ga setuju aku
lho lha iya ka, lha wong pas kanonik itu, jelas-jelas pendeta mengatakan bahwa dalam alkitab perempuan ga pernah equal dengan laki-laki kok...
wah ra mutu... sengit aku... alkitab kan sing nulis laki mas... ya tentu saja bias gender. atau kamunya aja yang ga bisa menginterpretasi dengan baik. alkitabiah tapi ga mau melihat perubahan mas...
wuih gitu aja kok ngotot...
rrrgghhhh.... lha brarti posisimu juga ga menarik dong mas. kan kalian konvensional, pasti cuman bisa posisi misionaris aja. ga pernah women on top
lha ya nggak perlu to ka... kan fungsi istri hanya untuk memuaskan suami. dia ga perlu puaslah...
gubraaakkkkk


(sori mas, jadi ilustrasi (jangan marah ya mas, aku takut nih)... aku tau kamu ga begitu. sungguh aku yakin kamu sangat sayang ma perempuan. dan itu becandaan khas kita. tapi aku tahu diluar sana masih banyak yang semacam itu)

lalu kemarin juga mual lagi liat TV. di tv dan dimuat pula fotonya di kompas, ada satu upacara tradisi tetesan (baca seperti tebu, bukan telepati).  tetesan dalam adat jawa adalah sunat perempuan. secara jawa memang ada yang disebut sunat perempuan. namun kata simbokku, dulu itu hanya simbolis, dan yang dipotong hanyalah kunyit.
simbol ini untuk memasuki masa mens bagi remaja. namun hasil diskusi dengan beberapa teman, dalam agama pun ada adat seperti itu (aku tidak tahu ini adat jazirah arab dan afrika atau memang tersurat dalam kitab suci.
karena memang di afrika banyak sekali kasus sunat, yang benar-benar memotong habis klitoris, sampai menimbulkan gejolak besar kaum perempuan di sana. alasan di afrika sih supaya perempuan tidak lagi dikuasai nafsu). menurut beberapa teman, sunat perempuan hanyalah menyayat sebagian kecil klitoris. dan yang aku lihat di TV kemarin, ada tetua ada di daerah magelang, yang notabene laki (mana ada tetua adat perempuan.... jarang banget kan??? ini juga bentuk dari ketidakberpihakan gender), melakukan ritual.
si gadis kecil harus berpuasa tujuh hari sebelumnya agar suci, dan didudukkan di atas aneka ragam sesaji... dan setelah ritual yang tidak dideskripsikan jelas dalam tayangan tersebut si anak pingsan dan digendong ibunya pulang.
walahhhhh, aku ga mbayangin yang terjadi. lha kalo bener sunat ritual itu bukan simbolis dengan kunyit...
kan berarti si gadis yang mau masuk ke menstruasi tadi di sunat ama mbah dukun laki tadi....
wahhhh ga habis pikir aku...ini bukan memetri kabudayan, ini perampasan hak perempuan kecil tadi.. (mudah2an aku salah)

ya itu lah women on top
kerap diposisikan di "atas" ketika dia harus menanggung sakit yang lebih
kerap diposisikan di "atas" ketika tanggung jawab domestik dan sosial ada di pundaknya
kerap diposisikan di"atas" ketika terjadi keterpurukan rumah tangga
kerap diposisikan di"atas" ketika kenikmatan yang seharusnya dibagi, justru dirampas orang-orang terdekatnya


(thanks buat beberapa teman laki-laki yang selalu mengaku female chauvinist). oya gambar di bawah ini akan terlihat sesuai "warna pandang" anda.  
apa yang terlihat sebenarnya mencerminkan warna apa yang mewarnai otak kita :)

Gajah Wong

rumah makan Gajah Wong  adalah rumah makan favorit kami di Jogja
rumah makan ini terletak di daerah Gejayan, Jogja agak ke utara
romantis, dan buka hanya sore hari
kenapa romantis?
karena terletak di pinggir sungai kecil, anak sungai gajah wong
rumah makan ini milik expat dan istrinya yang orang Indonesia. dia sendiri yang memasak seluruh makanan

tadi malam kami makan ke sana karena kebetulan ibu ulang tahun
suasana yang diciptakan tu emang sengaja beragam. Di sisi belakang ada ruang yang ada grand pianonya, biasanya di situ dimainkan jazz
kemudian ruang yang agak atas, ada seperangkat cokekan.
cokekan tuh musik khas jawa, terdiri dari siter dan sindennya.. mmmm so java
dan yang ditengah, ditemani bongo dan gitar, di sini lagunya oldies tapi iramanya cukup asik, campuran bosas-bosas gitu lah




oke... mulai dengan makanan pembuka
banyak tawaran disini. istilahku sih east meet west. tadi malem, karena kami rombongan sirkus, pilihannya pun menjadi macem2
ada yang milih oxtail soup. ini agak standar, aku milih fresh oyster... mmmmm mbayangi mister bean
agak nekkk karena mentah.. tapi bener juga kata bondan winarno, daun yang ada dalam setiap masakan pasti menciptakan sensasi yang berbeda. 
maka daun Dyll yang mirip rumput itu aku gabungkan ketika menyeruput oyster.
hmmm ternyata yummy banget.. ga amis karena Dyll itu agak2 kayak mint.
kemudian ada salmon cream.. ini lezat. lembut banget creamnya, tapi rasa salmonnya fresh dan tidak amis. appetizer yang lain adalah tomyang, paduan asam, pedas dan daun ketumbar sungguh mengguggah

nah sekaraang saatnya main course
yang gaya barat ada sirloin, tenderloin, salmon. semua dihias manis, cantik. garnishnya juga fresh



kemudian yang suka unggas, ada turkey roasted dengan saus cranberry... ini seger agak asam, dimaemnya pake mashed potatoes
kemudian orange ducknya juga yummy. dan aku suka roasted goose.. makannya pake apple sauce, dan baby potatoes.. goose lebih enak karena tidak seamis duck




nah untuk makanan ala indian ada curry, yang kami pesan adalah lamb kefta.. ini paduan antara nasi putih. kemudian lambnya dibuat meat ball gitu, dengan kuah kental, yang cukup dominan pepper dan daun ketumbarnya, kemudia agak aneh ada urapnya..

diiringi lagu bosas yang membelai telinga, malam itu kami akhir dengan desert banana flambe, dan sedikit wine

Kamis, 06 September 2007

call for papers : aktualisasi, gengsi, atau dolan???

aku termasuk salah satu pehobi ngikut call for paper,
ngikut nyari dana riset di berbagai lembaga
ya kan bu guru.... harus agak rajin lah kalo ga mau dikomentari cuman bisa ngajar doang
karena konon katanya, akademisi itu ya harus terlihat dari apa yang ditulis
walau lebih kerep gagalnya, maksudku terutama kalo ngirim yang bangsa eadn, gdn, dan lain2, itu belum mampu bersaing je, ya walau masih alhamdulillah, untuk yang dalam negeri yang masih lebih banyak katutnya...

tapi kemarin....
gubrak.... !!!!#@$%^&&*^%$#
habis dari ikut National Conference FE di Surabaya
aku jadi agak merenung lebih dalam...
dan mungkin ini juga akan menjadi cermin bagi diriku sendiri

NCFE ini diselenggarakan di Surabaya
yang ikut lumayan banyak, ada lebih dari 40 presenter
tapi sebetulnya aku tidak terlalu bangga sih ketika terseleksi masuk,
karena yang ditolak jauuuuuhhh lebih sedikit dari yang diterima...
dan yang bikin aku kemarin tambah ga bangga, adalah ketika masuk ke kelas economics... (kelas dibagi paralel)
peserta yang didalam benar2 hanya yang presentasi.. jadi ya just 8 oranganlah
yang masuk sesi berikutnya banyak juga yang ga ada
beberapa peserta tampak tidak mempersiapkan diri dengan baik, ppt tidak ada, padahal peserta hanya dapat cd makalah..
(sebetulnya aku pun gitu, paper model hanya diselesaikan dalam waktu 1 minggu, aku tau ga akan optimal)
lha pie akan terjadi interaksi??
terus ada yang dengan terus terang ngomong... wah ini memang ga sempurna. karena panitia minta nulis, karena kurang peserta. kebetulan dia dosen universitas itu sendiri

 
dari hal2 kecil itu aku berpikir
kenapa sebetulnya aku suka ikut cfp?
apakah ini berada dalam tataran yang disebut maslow sebagai self actualisation?
(kalo pada kebutuhan materi jelas enggaklah, lha wong unika tempatku kerja lumayan "efisien", sehingga ga pernah disangoni, dan cfp sendiri ga pernah ada honornya)
aku tahu jawabanku adalah ya...
karena aku selalu bilang pada atiku... ga ada gunya jadi doktor, bila kamu hanya lulus dengan nilai A, tanpa orang tahu siapa kamu.. tanpa pemikiranmu dipakai orang lain
tapi ketika kita akan beraktualisasi diri, ternyata ada tingkatan lagi yang harus dilalui


tapi kalo sekarang banyak cfp yang hanya menjadi ajang orang untuk beraktualisasi diri, dan bukan pikir... bagiku tidak lagi menarik
hal ini hanya mendorong orang mencari gengsi... namanya tertulis jadi salah satu pembicara
aku jadi ingat perbincangan dengan temen dari Sadhar.. mereka bilang.. "wah kudune kamu udah ga di sini...."
gayanya uisss... seminar nasional... tapi sebetulnya cuman pingin refreshing...
bener juga ya...

beraktualisasi tidak gampang
dan seharusnya aku tidak hanya ngedumel ga jelas gini
tapi harus mencari tantangan yang lebih dahsyat
kalo kemarin belum tembus gdn
, ya harusnya tahun ini bisa
kalo kemarin eadn 
hanya sampai ke sekian besar, ya harusnya aku mulai berpikir yang aneh, yang unik, yang distingtif, sehingga ga ordinary

CFP bukan lagi sekedar gengsi atau refreshing... ini harus benar-benar jadi
aktualisasi pikir... bukan diri semata












Rabu, 05 September 2007

ku ingin mengulummu


aku ingin mengulummu
lebih dari sekedar coklat

karena rasa ini
tidak hanya sekedar meleleh di keheningan hati

aku ingin mengulummu
lebih dari sekedar coklat 

karena hasrat ini
tidak mungkin tertuang lewat gurat

melelehlah
memberi rasa di setiap sudut

kegelapan

kegelapan adalah sahabat
yang kadang kita enggan menyapanya
namun dia bergulir tanpa ada yang mampu menahan

kegelapan adalah sahabat
bila kita bisa menjadikannya kawan
namun kita lebih sering melihatnya sebagai lawan
karena sebenarnya kita takut
takut menemukan
takut menyadari
bahwa kita sendirilah kegelapan itu

dia tak lagi ada

kemarin aku mencari rasa sakit itu
di dalam hati
jauh di dalam hatiku

                 dia tak lagi ada

aku mencoba menguliknya
dalam berbagai cerita duka
yang sempat kau torehkan kuat waktu itu

                 dia tak lagi ada

aku mencoba menyusup
masuk ke sudut
mencari kebencian yang kau tebarkan

                 dia tetap tak lagi ada

aku mencoba menghitung jejak
bekas gurat luka yang kau larikkan
di gelembung pikirku

                dia tetap tak kutemukan


(bahagiannya aku, terbebas dari luka)