Minggu, 18 Desember 2011

Solo Traveler ~ Taroko Gorge, Taiwan

Catatan:

Ini bukan orang solo dolan, tapi dolan sendirian

Aku mengalami degradasi hotel besar-besaran

Kerugian dolan sendirian..... nggak bisa narsis dan foto diri. Ada couple cowok2 ganteng dari Brazilia... dulunya kupikir aku bisa minta tolong foto ama dia... ehhhhh.. tau sendirikan couple?? emmmhhhh mesranya bikin aku nggak jadi minta tolong ahhaha

Kerugian nggak ngajak si Metreks... nggak ada yang dipeluk-peluk, dan kalau mau beli barang mahal ndadak sms sik [nek aku mundut itu, kelarangen ora yo?? ]

dan inilah ceritanya

Hari itu, setelah selesai acara di FJU, maka menjelmalah aku menjadi Ika yang sebenarnya hahah... yang jelas harus packing uthuk uthuk dan aku memilih pindah hotel, karena ora pareng menggunakan fasilitas kantor untuk kesenangan pribadi to??? hahaha

Jam 5 pagi aku check out dari Sheraton, dan menitipkan barang di concierge, dan berjanji akan ku ambil sekitar jam 8 malam nanti. Setelah menunggu sebentar, mobil jemputan dari travel agent datang. Kali ini aku mau ke Taroko Gorge, salah satu dari 7 wonder versi baru. Di mobil sudah ada couple dari amerika yang masih cukup muda.

Nah aku akan naik pesawat dari Domestik airport di Songsang, sekitar 30 menit dari Taipei. maka sarapan pagi itu adalah bakpao....

Pagi ini pesawat baling baling yang kecil membawa kami ke Hualien. Hualien adalah kota kecil sebelum perjalanan ke National Park Taroko Gorge. Meski kecil bandara Hualien sangat bersih. Dan di depan kami sudah disambut oleh Josephin tour guide kami yang kayak emak-emak cerewetnya.

Rombongan kecil kami semuanya terdiri dari couple, dan ada satu keluarga dengan anak kecil. Sebagian dari mereka adalah orang Amerika, Japan, dan satu couple dari Brazilia.

Taroko sendiri adalah bukit tebing marmer. Jalanan dibuat membelah batu-batu yang sangat besar. Jalanan sangat rapi. Aku hanya membayangkan bagaimana mereka bisa membuat tunnel-tunnel seperti ini yah???

Tebing-tebing besar dengan batuan indah dan sungai bening... sungguh memikat mataku.

Para couple di sebelahku terlihat sangat menikmati. Sebagian dari mereka sudah sepuh, sebagian lagi baru bulan madu nampaknya. Dan aku sendirian.... huaaaaa pingin dipeluk peluk...

Di dekat swallow groto kami berhenti untuk meminjam helm. Dan helm ini sangat bersih. Para petugas membersihkan terlebih dahulu sebelum dipakai orang lain.

Kenapa kok butuh helm? karena kadang ada gogrokan batu di tebing2 itu. Dan mungkin ini buat menambah sensasi aja... hebatnya mereka

Dan mirip Guilin, setiap batu punya cerita

ada batu mirip gajah, batu mirip apache, batu mirip buaya, hahahahah hebatnya promosi pariwisata.

Kami juga berhenti di eternal spring.... suatu kuil dengan air terjun yang begitu mempesona. Airnya mengalir begitu jernih.

Minum kopi di pinggir tebing, dengan spring water menjadi terasa sangat nikmat

Di sebuah tunnel, kami berhenti, untuk masuk ke lorong terlarang.... caileeeee terlarang... iya, karena si Josephin harus bernegosiasi dulu dengan petugas untuk masuk kesana, dan membuka pintu pagar yang keras... Dan pemandangan di belakangnya luar biasa indah

Menurutku ini piknik yang berbeda.... dunia menjadi begitu lambat ketika tebing marmer berjejer, dan gemercik air terjun ada dimana-mana.

Aku menyukainya....

[next... kuil Pagoda di puncak bukit]

Tidak ada komentar: