Minggu, 18 Desember 2011

Bridge over trouble water

Rasa takjub akibat pembicaraan Sabtu malam masih berpendar-pendar membentuk pusaran sinar di dalam dadaku.

Takjub terhadap dua laki-laki remaja yang berbicara tentang kehidupan dan perasaan yang dialaminya.

Ragil mengungkapkan kegundahannya, melepaskan beban ketidakpuasannya.

Dan gejolaknya semakin tinggi ketika ia berkata: lalu untuk apa sebenarnya aku disini?

Pembarep mendengarkannya dan menjawabnya dengan tenang. Mengurai mengenai proses pencarian jati diri. Mengingatkan si ragil akan pidato tutup tahunnya lalu, menjadi manusia seutuhnya...

Dan dia meyakinkan adiknya, bahwa semua upayanya adalah berharga, seperti bayi belajar merangkak hingga berdiri...

Betapa aku takjub dan bersyukur. Betapa erat hubungan mereka berdua... saling mendukung tatkala lelah. Menuntun ketika salah satu membutuhkan pegangan.

Dan bagi kami berdua, bapak simboknya... kami akan senantiasa menyediakan jembatan.. yang tetap bisa mereka lalui sampai kapan pun... bagai lagu ini.

When you're weary

Feeling small

When tears are in your eyes

I will dry them all

I'm on your side

When times get rough

And friends just can't be found

Like a bridge over troubled water

I will lay me down

Like a bridge over troubled water

I will lay me down

Tidak ada komentar: