Senin, 15 Maret 2010

Pontianak - Museum yang tidak bisa bercerita

Siapa yang sangka kali ini aku akan sampai Pontianak. Sbenarnya dalam rangka rapat, tapi sungguh bukan aku kalau nggak dolan kan??
Hari senin masuk hotel Mercure sudah sore, dan wong ya namanya kerja, maka sore itu acara pembukaan dan lain-lainlah yang lebih utama. Selasa siangnya, pas break makan siang dan istirahat siang, Mas Luddy, sahabat dan teman perangku sejak SMA, teringat kalau di Ponti ada Pak Don.

Ya Pak Don yang sudah lama banget nggak ketemu. Terakhir ketemu tahun 86. Maka kami berdua memutuskan untuk menemui beliau. Maka siang itu Pak Don dan bu Ita istrinya, mengajak kami ke rumah makan Cina... wow... masakan cina Ponti emang top. Liat pesanan kami.

Ada sayur pakis yang segar dan kriuk kriuk, ada Labi-labi. Coba tebak.. Labi-labi itu adalah bulus. Bulus dimasak kecap. Wah rasanya membelai lidah. Kemudian dengan Sapo tahu. Pertemuan siang itu benar-benar mengasyikkan. Banyak cerita yang dibicarakan. Selasa Siang diakhiri dengan belanja Suvenir khas Ponti di dekat Katedral.
Wah ternyata waktu cepat berlalu. Maka Selasa malam kembali harus dihabiskan dengan rapat lagi... serius donggg...

Hari Rabu...
Kembali mengambil break siang rabu. Ketika teman2 pada belanja. Maka aku memilih jalan kaki di teriknya siang ke Museum yang tidak terlalu jauh dari hotel. Yah sekitar 10 menit jalan.

Museum ini tampak kusam dan tidak ada satu pengunjung pun di sana. Dengan membayar Rp 1000 aku mulai menyusuri museum. Di halaman museum ada beberapa rumah panggung pontianak yang kecil dan ada juga miniatur Lancang Kuning. Aku baru tahu kalau Lancang Kuning adalah perahu raja Kadariah waktu itu.

Setelah puas mengitari halaman luar yang tidak terlalu terawat, aku masuk ke dalam museum. Di sini kita boleh memotret tanpa dipungut biaya. Museum ini tidak memiliki koleksi yang istimewa. Ada beberapa keramik, patung-patung dayak, beberapa tembikar, senjata, dan pakaian pengantin. Tidak ada detail yang menarik untuk diceritakan.

Meninggalkan museum ada segumpal rasa tidak terpuaskan.... Wah belum melihat apa-apa nih aku...

2 komentar:

mis muter muter mengatakan...

aku ngiler labi2 ne...dimana ya dijual kalo di jogja ...mmm...udah banyak yg diliat kok masih blm ngliat apa2 to mbakyu hehehe

Anonim mengatakan...

aduh bu aq jadi pgen....:))