Selasa, 16 Maret 2010

Kuching - nunggu di TEBEDU

Nahhhhh.... ini dia saatnya backpacking dengan sang kekasih. Dengan bujuk rayu supaya dia di hari kamis juga bertugas di Pontianak, maka malamnya kami bisa pergi ke Kuching bersama. Sudah lama jalan berdua, dan hanya berdua (karena biasanya aku tidak tega meninggalkan aga eki), dan yang lebih seru lagi adalah kami mau backpacking... tapi katanya sih, karena hotel yang dipesan bukan dorm, maka lebih tepat ini backpacker yang lux.. heheh.
Untuk ke Kuching, aku sengaja memilih naik bis. Pesawat batavia ke Kuching dari Ponti hanya ada seminggu 3 kali, kamis siang salah satunya. Nah nggak mungkin kan. Maka pilihannya adalah naik bis. ada bis Indonesia yaitu Damri, dan bis Malaysia, yaitu Eva dan SJS. Saya memilih Eva. nggak ada pertimbangan khusus sih. hanya karena Eva punya bis super dengan seat dua-satu. jadi lebih longgar. Karena Bis berangkat jam 9 malem maka aku memutuskan mencoba BURDAS dulu di jalan Merdeka. BURDAS adalah bubur pedas. bubur yang hampir tidak ditemukan nasinya, tapi campuran 9 macam sayur, mulai dari kangkung, pakis, ubi jalar. Dan yang khas adalah daun KESUM. Daun kesum inilah yang memberi aroma pedas wangi. Buburnya sendiri sih nggak pedas menurutku. Dimakan dengan taburan teri dan kacang.... ummmmm uenakkk...

Tapi kok perut belum kenyang ya... maka meluncurlah kami mencari MIE TIAW SAPI khas ponti... sepiring berdua... dan minum es sari kacang hijau... nah ini baru kenyang.

Di pangkalan bis [bukan terminal], beberapa bis dengan tujuan malaysia sudah siap. Bis yang ekonomi, sebagian besar berisi TKI. Bis super lebih beragam, ada TKI, ada pula para pedagang yang siap kulakan ke Kuching. Lha bagaimana tidak kulakan ke sana. harga barang kelontong Malaysia lebih murah, dan MILO nya pun rasanya lebih enak tuh menurutku. Bis mulai berjalan, menyusur pontianak di waktu malam. Melewati TUGU KATULISTIWA, dan terus melaju. Jalan kecil tapi cukup bagus dan tidak banyak berlubang. Obrolan pun habis. Saatnya tidur... cukup enak untuk tidur... baru mak ler sebentar bis berhenti di rumah makan. Bis EVA punya kebiasan berhenti setiap 3 jam di waktu malam. Menurutku ini bagus karena untuk menjaga stamina sopir. Dari Pontianak sopirnya orang jawa [tapi nanti masuk Malaysia, digantikan orang Malaysia). Jalanan kecil berliku dan melewati hutan-hutan. Beberapa tempat ada pemukiman, dan tampak hutan yang menjadi ladang. Aku pun tertidur.
Ketika bangun sudah sampai ENTIKONG. Entikong adalah perbatasan Indonesia ke Malaysia. Aku turun. antrean panjaanngggg, karena gerbang baru buka jam 5... dan begitu gerbang dibuka... brebeeettttt... semua orang berlarian untuk mengantre. Dibutuhkan waktu sekitar setengah jam untuk mengantre. Setelah lolos dari imigrasi Indonesia, maka berjalan kaki sedikit menuju TEBEDU. ini imigrasinya Malaysia. Pertanyaan lebih ketat, terutama karena banyaknya TKI yang masuk di pagi hari. akhirnya selesai. Namun ternyata perjuangan belum selesai. Bis belum bisa berangkat karena ada 4 orang yang ditahan oleh POLIS DIRAJA, kartu TKInya bermasalah nampaknya. Sebeelllll karena harus nunggu sampai jam 8. padahal harusnya jam 8 udah masuk Kuching. Ya udahlah dinikmati saja....

Bis baru berjalan jam 8 waktu Kuching, jalan yang sangat berbeda, karena tertata rapi. Rumah cukup banyak. tapi jarak satu rumah dengan rumah yang lain cukup jauh. masing-masing memiliki halaman yang luas... dan tanaman tropis tertata dengan baik. kayaknya hampir semua rumah menata tamannya dengan sungguh-sungguh. Udara panas menyengat namun tidak terlalu terasa. Bis berhenti di terminal SERIAN jam 9.30

Mencari maem kok tidak ada yang menarik. Akhirnya karena sudah kehilangan waktu cukup lama, mau menunggu bis kok ya lama, kami memutuskan naik taksi. Dan taksi di Kuching non agrometer, jadi harus tanya dulu sebelumnya. Untuk sampai ke Grand Continental Hotel, sekitar 30 menit, kami membayar 25 RM.....
saatnya memulai petualangan.

Tidak ada komentar: