Kamis, 20 November 2008

Merapatlah kekasih

Merapatlah kekasih

di pelabuhan cintaku….

sambil kita berdekap

sambil kita menggumamkan kata-kata cinta

melihat semburat perak

yang memantul tenang di atas laut keruh


Merapatlah kekasih

inilah kesunyian jiwaku

Seperti janji kemarin di perahu kecil kita

Menyusur setiap buih

Melaju melepas semua bimbang


Merapatlah kekasih

Jangan pernah ulangi keraguan yang lalu

Karena biru akan bertemu jingga

Karena perak akan membias

melintas nurani kita


(foto-foto diambil Rabu senja, kala matahari mendekap Pantai utara marina semarang)



Senin, 17 November 2008

cukup lebarkah tanganku


cukupkah lebarkah tanganku,
untuk mendekap hatiku???
ya.... mendekap hatiku sendiri.
karena tiada lagi jemari yang meraupnya.
karena tiada lagi jemari yang membelainya.
salahkah aku bila mendekapnya erat,
terlalu erat bahkan.
karena onak duri mengeliling
mengguraturat, memarutparut
menjadikannya berkeping

cukup lebarkah tanganku
untuk mendekap hatiku???
sekaligus menutup telingaku???
agar erangmu tidak dapat lagi
membuatku mengendurkan gengaman hatiku...
aku hanya lelah
lelah karena selalu kau lilit dengan duri

lihat sekejap

lihat ulur tanganku!!!
lihat ulurku tetap mengacung diterpa ribut
lihat sekejap saja........
agar kamu mengerti aku tetap disini
tidak berlari
tetap disini, seperti cintamu yang tetap mengalir di nadi

lihat sekejap....
aku tidak pernah menarik tanganku barang sesaat...
aku tetap disini, seperti cinta yang menbanjiri nadi

Kamis, 13 November 2008

WADDDDOOOOOHHHHH

WADDDDOOOOOHHHHH 1.
ternyata aku lupa menghapus link postinganku dari blogspot ke multiply. akibatnya....
baru kali ini multiplyku kemasukan postinganku yang rumit...
hahahaha.... makanya ka...
kamu kebanyakan site sih... jadi mumet sendiri to?
buat teman2 di multiply.... itu sisi lainku
aku punya blog khusus untuk nuangin pikiranku, yang ternyata tidak dolan melulu.
dapat dilihat disini. dan sori ya kalo masuk ke multiply.. besok lebih hati2 lagi karena emang sebenarnya yang multiply cuman buat seneng2 kok. nggak yang serius serius gitu...
WADDDOOOOOOHHHHH 2
sejak senin kemarin aku ambruk bruk bruk brukkkkk....
udah panas, lemes, dan yang paling parah adalah tidak bisa bersuara...
blas tidak keluar suaranya. parah banget..
sampai ngajar pun, aku cuman bisik2. kayak mendesah2 gitu...
akhirnya selasa siang habis ngajar, langsung kuputuskan pulang. ubel2 lehernya. dikasih anget-anget mik obat, dan tidur seharian.
harapannya rabu udah bisa bersuara. maklum rabu harus manggung untuk presentasi yang wadooohhh 1 tadi..
tapi pas sakit aku merasa sangat dicintai temen2ku. malem2 ada yang sms: "mmmm..... udah baikan? kan kamu harus cantik untuk tampil besok...." ceilleeee
terus pagi2, si mun juga sms:"Mbak.... maem dulu ya sebelum ke kampus... udah tak bikinkan wedang jahe merah anget... di mik ya... biar nanti bisa presentasi dengan bagus..."
aduuuuhh para koncos ini betul-betul t o p b g t...... love u guys...

WADDDDDOOOOHHHH 3

barusannnn aja...
bapak ibu ku heboh...
mau piknik keluarga besar teknik sipil UGM ke Bali...
bapak udah mulai bingung: " Bu... pake sweter yang mana... kan kita kudu matching...""
halah... matching iwak po....
akhirnya mereka memakai sweter, yang satu hitam garis merah, yang satu merah garis abu2.. uissss..
terus ibuku teriak: "Ka..... jadi pinjem tasmu sing gaul... sing kimpling kae lo....."
walah simbok simbok... kipling kok dikira kimpling..
maka kukeluarkan tas Kipplingku beserta monyetnya. ini tas model postman. Dipakai ibu. yayi adikku langsung teriak: "Bu.... malah koyo rentenir...." heheheh
akhirnya ribet lagi...."Ganti yang lain ka...."
ku keluarkan tas Guess ijo pupus ku... hehhehe...
Yayi komentar:" wo.... anyar meneh... ibu ki curang emang"
ibu " ya biarin.... yang penting gaya..."
halah mak...mak....

Jumat, 07 November 2008

Bandungan - bunga, kuda dan lembabnya tanah

Sudah saatnya mencharge baterai. Setelah seminggu ini begitu lelah. Gimana tidak lelah. Senin pagi jam 5 aku udah menuju Semarang. lalu ngajar dari jam 10.30. Habis itu langsung ke Patra Jasa untuk presentasi Hibah Bersaing. Mmmm baru selesai jam 11 malam. Selasa pagi ngajar, sorenya pulang ke jogja lagi. Maklum si kecil (yang tidak kecil sebenarnya) merindukanku. Rabu pagi ke Semarang lagi, buat ngajar dan aneka rapat. Dan Kamis... harus mereview Penelitian UKSW.
Aku pikir harus ada Me time... karena minggu depan pasti crowded nyiapin presentasi tentang krisis global. Maka ke Bandunganlah pilihan ku. Selain udah lama pingin hunting foto flower market di sana, juga menjawab pertanyaan goenoeng... udah pernah ke gedong songo belum??? ya udahlah.. cuman belum motret.
Maka jam 3 pagi aku bangun, gosok gigi, langsung cabut ke Bandungan.
Suasana pasar masih agak sepi. Begitu mobilku masuk... kerumunan penjual bunga segera mendekatiku. Ketika aku turun, bawa Canon EOS, langsung mereka ngedumel: " woooo mung arep nyotinggggggg".. hhehehe


Suasan lembab tanah habis hujan menyeruak. Beberapa penjual masih berselimut jaket. namun senyum mereka seperti bunga2 yang mereka bawa. Mereka sibuk menata bunga-bunga saling menawarkan. Bergairah. Macem2 banget bunga ada disana. Bunga detailnya juga bisa diklik di sini

setelah puas melihat bunga... aku memutuskan untuk mencari sunrise di Gedong Songo. Candi ini masih berselimut kabut. Karena ingin agak sampai atas, dan males ngos-ngosan maka aku naik kuda sampai ke candi ke tiga. Padahal candinya ada 9.

Bunga-bunga yang tumbuh di jalan ke candi sangat indah... natural dan liar... Paduan kabut tipis, udara dingin, bau embun dan bunga memberi semangat baru dalam perjalananku
candi Gedong Songo sendiri seperti namanya terdiri dari 9 candi. Hanya sayang terlalu banyak lapak penjual makanan di sana. Sehingga kurang indah..

Mmmmmmm rasanya tidak lengkap ke Bandungan tanpa tahu serasi dan susu kedelai. Maka pulangnya aku mampir untuk menikmati sebungkus nasi balado kentang, tahu goreng dengan sambal kecapnya dan Susu kedelai...


lengkap sudah kenikmatan yang kucecap hari ini. Aku ke Jogja... dan rasanya siap beraktivitas baru... karena hidupku lebih colorful.... seperti bunga di bandungan.

Sabtu, 01 November 2008

Candi Barong, Ijo and Banyu Nibo

Pagi tadi sekitar jam 9, aku dan mbak murti berangkat dari rumah, ngampiri Flora dan Hana, kawan muda kami. Sbenarnya ini adalah day tour dari conversation club kami.
Berangkatlah 4 empat perempuan, dua udah cukup uzur tapi tidak pernah merasa tua, dan 2 gadis belia yang ternyata amat sangat narsis (kayaknya tuanya akan kayak aku narsisnya... hehhehe)


Tujuan kami adalah 3 candi di sekitar Candi Boko. Tiga candi ini nggak ngetop-ngetop amat. Tapi justru itulah yang membikin penasaran untuk dilihat. Candi pertama yang dikunjungi adalah Candi Banyu Nibo. Kalo dalam bahasa Indonesia ini artinya air yang terjatuh. Letak candi ini masih di bawah. Hanya belok sedikit dari Boko. Candi ini kecil. Walau namanya mengandung air tapi ternyata tidak ada unsur air sama sekali. Candi ini ada Dewi Hariti, the fertility Goddes. Candinya dari batu andesit. Waktu masuk ke dalam, lobang-lobang candi memberikan semburat sinar matahari yang indah...

Siang semakin terik, untung kami bawa payung. Kami semakin naik. Mobil Jazz itemku, meliuk di jalan berbatu. Kami nitip mobil di rumah penduduk, dan kebetulan dia tukang bikin marning. Marning tuh popcorn jawa itu loooo.... Dari situ kami harus berjalan kaki kurang lebih 1 km. dan aje gile...... terjal banget, kapur banget, panas banget. pantesan daerah ini sering dipakai untuk trekking dari candi Boko. Mbak murti terlihat ngos-ngosan., Dia bilang, kasian aku... aku udah tua, paling tua diantara kalian... aku bilang... nggak bisa... it's ur responsibility, karena kamu yang ajak kami kesini. Hana bilang, itu bukan karena tua, tapi u r weak.. hahahaha
dan akhirnya ketemulah kami benteng yang sangat besar. Candi Barong......Dan menakjubkan... kota jogja samar-samar terlihat di bawah sana. sedangkan ke atas, ada kompleks perumahan Hindu yang sangat besar. Mungkin ini dulunya kepatihan ya... jadi beberapa bangunan menunjukkan rumah-rumah gitu....indah banget....



Hari semakin siang. Kami melaju ke Candi Ijo. Candi terakhir dengan letak paling tinggi. Mobil harus jalan dengan gigi 1. Dan tibalah kami di situs candi Hindu lagi. ada satu candi yang sangat besar, dan 3 candi kecil, yang bentuknya mirip candi Arjuna di Dieng. Di dalam candi besar, ada phallus yang menjulang. dan di dalam candi kecil ada tempat pemujaan dan nandini, sapi suci hindu...

Hari itu begitu terik..terbanyang betapa indahnya kalo sunset di sini. ini benar-benar asik... dan belum banyak orang yang mengambil momen sunset dari ketinggian seperti ini. Kupu-kupu pohon jati yang beterbangan, mengiringi kepulangan kami. Indahnya negeri... sayang pemerintah tidak mampu mengelola pariwisata jadi andalannya.

Interaksi dan nilai

benarkah suatu nilai terbentuk dari sebuah interaksi??
ada cerita yang sangat mengganggu tadi malam dan membuat aku berpikir.
************
salah satu kerabatku, memiliki uang, memiliki ketrampilan namun tidak mau memanfaatkan, karena dia sebenarnya lulusan sekolah musik dan mahir piano. Sebut saja si mbak L. Si mbak L ini memiliki Ibu, yang suka meminjamkan uang ke orang lain, kalo tidak bisa disebut rentenir. Nah ternyata bakat ini menurun ke mbak L. maka ketika ia memiliki uang 5 juta (tidak besar untuk suatu pinjaman), dia meminjamkan pada salah satu temannya dengan bunga 10% perbulan. Ternyata si teman tadi setelah jatuh tempo tidak dapat membayar. Nah... setiap hari ditengoklah si teman ini oleh mbak L. terus hingga 2 minggu. Setelah 2 minggu mbak L tidak tahan, maka dia meminta suaminya untuk menemani menagih keras. Si suami tidak mau. Maka diajaknyalah anaknya, laki-laki yang baru kelas 6 SD, untuk ikut menagih. Akhir kata, televisi dan tape si teman ini dia sita. Dan si anak kecil membantu menggotong-gotong barang sitaan. Si teman Blooding karena saking setresnya dan masuk rumah sakit. Cerita ini miris banget. Namun yang lebih membuatku miris adalah si anak kecil ini menelpon budenya. "bude, kalo punya uang kayak aku aja. Celenganku dipinjam ibuku, lalu dipinjamkan ke orang lain. Nah sekarang aku tiap bulan dapat uang 160 ribu"
menyesakkan.........
**************
ini cerita yang lain. tapi masih tentang interaksi dan nilai. salah satu my boss sangat2 menekan dalam hal yang tidak hanya positif tapi juga negatif. menekan dalam hal positif artinya, menuntut aku banyak membaca, banyak mencari ilmu, agar tidak dilahap habis dalam sebuah diskusi. Menekan dalam hal negatif artinya value yang dia anut dalam kehidupan sangat, sangat, dan sangat berbeda dengan ku. Pernah suatu kali dia bercerita bagaimana kalau suatu saat anaknya menikah, warisan yang kelak dia berikana akan sangat tergantung pada siapa menantunya. Suatu sore yang lain dia cerita, bahwa semua pekerjaan adalah "akal-akalan". jadi kalo tidak mau diakalin, tekanlah lebih dulu, cheatinglah lebih dulu, agar kita selamat. Atau suatu pagi buta dia berkomentar, andai partner hidup kita sakit keras, dan rewel sehingga mengganggu kita, anggaplah hubby kita itu orang gila, yang tidak harus didengar, supaya kita tetap dapat bergerak. Nilai-nilai yang diumbarkan dari mulutnya pada awalnya hanya masuk keluar telingaku. Namun ketika pada suatu saat, dia berlaku amat manis pada salah satu teman baru hanya karena dia anak dosen, seketika saat itu ada rasa jealouse yang amat sangat pada diriku dan temanku yang lain. Dan mendadak kami amat kaget. Ini bukan kami!!! tidak pernah satu kali pun dalam hidup kami merasa iri dan tidak nyaman. Segera aku berpikir, jangan-jangan nilai yang sering dia katakan meresap dalam hatiku..
aku harus pergi, karena tidak ingin... nilai hidupku berubah hanya karena sebuah interaksi.
*************

Interaksi menwujudkan nilai. Kalau kita berinteraksi lama, maka akhirnya nilai-nilai dari seseorang akan lebih mudah tertransfer dalam kehidupan kita.
Ketika aku sebagai perempuan dewasa ternyata tidak mampu membendung meresapnya nilai yang lain akibat suatu interaksi, apalagi seorang anak?
Kadang kita lupa, sebetulnya value apa sih yang mau kita bentuk pada seorang anak?
kadang kita lupa, bahwa seorang anak, melihat, dan mencerna apa yang orang tua lakukan sebagai suatu kebenaran. terutama ketika dia belum dapat menganalisis apakah itu kebenaran, atau bukan...
nampaknya aku dan kita (mungkin) harus lebih banyak bercermin. Agar nilai yang ditularkan adalah sesuatu yang baik...