rumah kecil kami di Kaliurang, selalu memberikan warna yang berbeda setiap detik waktu. dan bunga-bunga indah ini muncul di ujung januari
kalo tidak salah ini hortensia, warna ungunya cenderung ke biru. indah banget dan kompak. kelopaknya kecil2, tapi menyatu erat.
yang ini ga tau namanya tapi bunganya mirip lonceng merah
kalo ini sih kembang sepatu. warna apa pun dia tetap eksotis dan timur banget
bunga sederhana ini aku hanya ingat, waktu kecil, aku suka membikin uler-uleran dari buahnya. ditempel ke daun. wah.... kayak ulat beneran.
dua bunga ini dan ini bunga liar biasa. namun keindahannya ga kalah dengan bunga budidaya
(aku jadi mikir.... ketika orang boom dengan jemani, dengan gelombang cinta, dan "membuang" sekian puluh juta untuk menikmatinya.... sementara di sisi lain, beberapa sahabat harus makan sego aking?????? wah.... harusnya mereka lebih sering jalan di gunung, untuk melihat kesederhaan bunga rumput............. keindahan tidak selalu identik dengan kemahalan)
6 komentar:
wah, bagus & indah sekali..
jadi ingin jalan2 lagi :-)
salam kenal juga Ika :-)
wah kalau ke kaliurang, aku jadi ingat jadah goreng mbah carik mbak... sambil ngopi uenak bgt...
hah, tapi bebeng kok jadi kayak planet antah berantah yah...
@fahmi, kaliurang masih dahsyat tapi udah agak berubah sih.
@sandemoning, mbah carik.... mmmmm yummy, apalagi maemnya sambil liat kabut dan rumput basah...jadah anget....
Senang sekali ya bisa menikmati alam seindah itu. Biarlah kita nikmati saja dia dan jangan dikomentari karena adanya dia adalah bukan seperti itu, bukan seperti komentar kita. Ketika kita mengatakan indah pada sekuntum bunga, kita sudah mereduksi eksistensinya. Biarlah dan janganlah kita buat konsep. Nikmati saja........
@fratertelo... wah angel ki konsepnya... jangan dikomentari karena akan mereduksi eksistensinya. nikmati saja...
kayaknya sederhana, namun dalam banget lo.. butuh suasana meditatif untuk tidak melibatkan pikiran kita dalam melihat sesuatu. dan hanya hati yang jernih, rasa yang pasrah yang bisa menangkap beningnya karya Sang Cipta
Naaaaah, bener bu, ngono kuwi yang kumaksud.
Posting Komentar