..... dan ketika mata memandang villa yang indah, gradasi warna hutan, gunung, dan danau... hilang semua penat perjalanan berjam-jam dari Jakarta.
Danau.... itu impianku sejak lama. Membayangkan dipeluk kekasih di pinggir dermaga sebuah danau merupakan mimpi tiada usai. Dan ketika aku menemu gambar Situgunung. Maka seperti biasa aku nggereng genteng untuk kesana. Hunting lokasi dan cerita selalu aku lakukan lebih dahulu sebelum mengajukan proposal travelling. Dari hasil telusur kesana kemari ketemu dua penginapan.Tanakita dalam bentuk tenda, dan Villa Cemara. Sebetulnya berkemah berdua pasti menimbulkan sensasi baru. Tapi membayangkan di tengah hutan cuman ada kemah kami... hahahaha nggak janji deh.. mending ganti ke Villa Cemara.
Setelah meluncur dari Tebet, kos-kosan sang ayang dan si aga, kami mampir sarapan di 7Elevendulu..
Perjalanan yang tidak terlalu menyenangkan karena jalan setelahBogor rusak danmacet komplit. [Jadi mending kalau mau ke sini, lewat Puncaksaja]. Tapi begitu sampai di kaki hutan lindung, di bawah gunung Gede Pangrango, semua rasa capek hilang. Villa cemara ini cantik sekali. Rumah kayu jaman Ganefo dipindahkan utuh ke sini. Kami berempat [akhirnya aga dan eki gabung...] memilih kamar di samping rumah panggung kayu. Karena rumah kayu tersebut untuk 12 orang.. jadi eman2 kalau cuman kami berempat. Sekeliling Villa penuh pohon damar. Bau hutan tropis langsung tercium. Bu Tutik dan Pak Santosa yang punya rumah ini menyambut dengan ramah. Pasangan suami istri seusia KaNin ini langsung antusias menunjukkan rumah panggung.
Setelah ngobrol sejenak, kami turun lagi karena belum makan siang. Late lunch kali ini diKampung Situ.. biasalah makanan Sunda. Kemudian... setelah makan, kami langsung ke hutan lindung. Tujuan pertama pastinya adalah Danau Situgunung... Setelah membayar karcis masuk, mobil bisa jalan di jalanan berbatu sampai ke pintu pertama. Setelah itu jalanlah kami berempat. Ada berbagai jalan pintas.. tapi karena licin dan terjal jadi mending jalan biasa.. hahaha takut glundung aku.Dan danau itu... amboiiii indahnya...Karena cuaca meredup dan gemuruh gluduk di sana sini.. maka bayangan daun tidak tampak. Wah aku harus kesana lagi besok pagi. Kami pun berjalan pulang diiringi rinai hujan.
Malam ini... karena merayakan ultah Sumetrex... Aga meminta bu Tutik untuk menyiapkanAyam dan Ikan.. kami berpanggang panggang ria... Lalapan timun muda, daun pohpohan [aku suka sekali lalapan ini, dan di jogja nggak ada, jadinya aku minta bibit buat ditanam di jogja], sambal 3 rasa, kecap+cabe+jahe untuk ikan, sambal kecap+cabe+bawang merah+tomat untuk ayam dan sambal trasi... uuummm yummy...
Dan malam itu wine adalah penutup yang sempurna. Pesta ulang tahun sederhana. Yang jelas.. kami berempat selalu menikmati travelling kecil semacam ini. Karena sepanjang jalan, dan sepanjang waktu, kami bisa ngobrol mulai dari yang masalah serius bangsa, kebimbangan anak muda, kegilaan manusia, sampai mengenang masa kecil aga dan eki..
Malam itu... suara gesekan pinus, gemericik air di sungai kecil sebelah villa mengantarkan kami berempat tidur kruntelan dalam satu kamar...